Saham BUVA Melejit 2.000 Persen dan Muncul Transaksi Nego di Rp 150
Saham PT Bukit Uluwatu Tbk (BUVA), emiten milik Happy Hapsoro, kembali menarik perhatian pelaku pasar setelah mencatat lonjakan signifikan pada perdagangan Kamis (20/11/2025). Harga sahamnya melesat 18,23% dan ditutup di posisi Rp 1.070. Bahkan, BUVA sempat menyentuh Rp 1.130, yang menjadi level tertinggi sepanjang perjalanan perseroan di bursa.
Investor Asing Mendorong Lonjakan Harga BUVA
Aktivitas perdagangan saham BUVA berlangsung sangat ramai. Tercatat 725,8 juta lembar saham berpindah tangan di pasar reguler dengan frekuensi 74.390 transaksi.
Nilai transaksi mencapai Rp 756,38 miliar. Selain itu, investor asing melakukan aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp 153,83 miliar. Arus dana tersebut memberikan dorongan kuat bagi BUVA untuk bergerak agresif sepanjang sesi.
Saham BUVA Melonjak Hingga 2.000 Persen Sepanjang Tahun
Jika menengok performa sepanjang tahun berjalan (year to date), saham BUVA menunjukkan kenaikan ekstrem. Harga sahamnya meroket lebih dari 2.000% dari level gocap (Rp 50) di awal 2025. Lonjakan tersebut menjadikan BUVA salah satu saham dengan kinerja paling spektakuler di Bursa Efek Indonesia tahun ini.
Transaksi Nego Mengejutkan Pasar di Harga Rp 150
Setelah harga di pasar reguler melambung tinggi, pelaku pasar dikejutkan dengan transaksi jumbo di pasar negosiasi. Data RTI mencatat bahwa 1.494.855.000 saham BUVA berpindah tangan di pasar nego pada harga Rp 150 per saham. Nilai transaksinya mencapai Rp 224,2 miliar.
Jika melihat ringkasan broker, transaksi tersebut melibatkan CGS International Sekuritas dari sisi penjual dengan nilai Rp 224,2 miliar. Di sisi pembeli, Henan Putihrai mencatat transaksi sebesar Rp 125,1 miliar dan CGS mencatat Rp 99,1 miliar.
Hingga berita ini disusun, belum ada keterangan resmi terkait transaksi nego tersebut. Kondisi ini membuat pelaku pasar berspekulasi mengenai tujuan dan motif di balik aktivitas tersebut.
Rights Issue BUVA Menjadi Fokus Pelaku Pasar
BUVA belum lama ini menyelesaikan aksi korporasi berupa rights issue. Perseroan menetapkan harga pelaksanaan di Rp 150 per saham dengan total penggalangan dana mencapai Rp 603,99 miliar. Distribusi saham hasil penjatahan berlangsung pada 19 November 2025.
Dari total dana yang dihimpun, BUVA mengalokasikan sekitar Rp 416,23 miliar untuk melunasi sisa pembayaran akuisisi 99,99% saham PT Bukit Permai Properti (BPP) dari PT Summarecon Bali Indah dan PT Bali Indah Development.
Sisa dana rights issue akan digunakan untuk membeli dan mengembangkan lahan di kawasan Pecatu, Bali. Selain itu, BUVA juga berencana menambah modal kepada BPP agar dapat mempercepat proses akuisisi lahan strategis.
Prospek BUVA Tetap Menarik di Tengah Gejolak Harga
Dengan lonjakan harga yang sangat agresif dan munculnya transaksi nego berskala besar, saham BUVA kembali menjadi perhatian utama investor ritel maupun institusi. Meski volatilitasnya tinggi, banyak pelaku pasar menilai BUVA berada dalam momentum transformasi bisnis yang menarik untuk diikuti.
META DESCRIPTION
Saham BUVA milik Happy Hapsoro melesat 2.000 persen dan muncul transaksi nego besar di Rp 150. Rights issue dan pergerakan asing ikut mempengaruhi harga.
KATA KUNCI UTAMA
saham BUVA, Happy Hapsoro BUVA, transaksi nego BUVA
SLUG URL
saham-buva-melesat-transaksi-nego-150
