Saham BBRI Mendadak Melemah karena Investor Domestik Melakukan Aksi Jual
Saham BBRI Bergerak Melemah Setelah Sepekan Menguat
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ditutup melemah 0,25% ke level Rp 3.990 pada perdagangan Kamis (21/11/2025). Padahal, sejak 14 hingga 19 November 2025, saham bank BUMN ini selalu mencatat penguatan. Pergerakan merah yang tiba-tiba tersebut membuat banyak pelaku pasar bertanya-tanya mengenai penyebab koreksi mendadak itu. Selain itu, volume perdagangan BBRI mencapai 183,01 juta saham dengan 26.987 transaksi, sedangkan nilai transaksi mencapai Rp 736,05 miliar.
Investor Domestik Melakukan Aksi Jual dan Menekan Harga Saham
Meski investor asing membukukan net buy Rp 154,69 miliar, harga saham BBRI tetap terkoreksi karena investor domestik melepas kepemilikan mereka. Beberapa broker yang mencatatkan net sell untuk investor domestik antara lain Buana Capital, Stockbit, Ciptadana, Bahana, dan BRI Danareksa, dengan nilai penjualan masing-masing Rp 24,6 miliar, Rp 21,2 miliar, Rp 19,6 miliar, Rp 17,6 miliar, dan Rp 11,6 miliar.
Aksi jual ini terjadi meskipun saham BBRI sempat bergerak di rentang Rp 4.010–4.050 sepanjang hari. Selain itu, dalam periode 13–19 November 2025, investor asing sebenarnya sudah mencatatkan total net buy sebesar Rp 570,18 miliar. Namun, tekanan jual dari investor lokal lebih besar sehingga pergerakan saham berbalik arah.
Analis Melihat Sinyal Rebound dari Pola Cup and Handle
Pada awal pekan, Phintraco Sekuritas menilai bahwa koreksi BBRI masih tertahan di area neckline pola cup and handle. Analisis tersebut menunjukkan adanya peluang rebound. Selain itu, potensi golden cross pada indikator Stochastic RSI memperkuat sinyal pembalikan arah.
Dalam risetnya, Phintraco merekomendasikan titik masuk di kisaran Rp 3.860–3.900, dengan target harga pertama Rp 4.050. Target tersebut telah tercapai, sehingga prediksi Phintraco terbukti akurat. Namun, setelah target itu disentuh, harga kembali melemah akibat aksi jual investor domestik. Target harga kedua BBRI berada pada kisaran Rp 4.200–4.250, dengan batas stop-loss di bawah Rp 3.790.
Prospek Fundamental BBRI Tetap Positif di Tengah Penyesuaian Jangka Pendek
Meskipun harga saham terkoreksi, prospek fundamental BBRI tetap kuat. Bank ini mempertahankan panduan pertumbuhan kredit tahun 2025 di kisaran 7–9%. Penyaluran kredit masih didominasi segmen konsumer, korporasi, dan pembiayaan berbasis emas. Selain itu, kontributor terbesar pada portofolio mikro BBRI berasal dari Pegadaian dan PNM, yang menyumbang sekitar 25% dari total eksposur mikro secara konsolidasi.
Di sisi lain, pertumbuhan kredit mikro — termasuk Kupedes — diperkirakan masih melambat karena BBRI sedang melakukan portfolio clean-up dan menerapkan kebijakan penyaluran kredit yang lebih ketat. Namun, analis Samuel Sekuritas memproyeksikan pemulihan bertahap mulai 2026 sebesar 1% yoy, sebelum kembali ke level normal 9–10% per tahun dalam jangka panjang.
Analis Memproyeksikan Stabilitas NIM dan Penurunan CoC pada 2026
Margin bunga bersih (NIM) BBRI diproyeksikan stabil pada kisaran 7,3–7,7%, didukung oleh rasio dana murah (CASA) di atas 65% serta strategi penetapan bunga kredit yang lebih selektif. Sementara itu, biaya kredit (CoC) diperkirakan berada pada batas atas panduan, yaitu 3,2–3,3%, akibat peningkatan penghapusan kredit (write-offs) dan tekanan di segmen mikro.
Meskipun demikian, analis meyakini CoC berpotensi menurun menjadi 2,9–3,2% pada 2026 seiring rampungnya penanganan portofolio lama. Dengan demikian, BBRI berpeluang memperkuat kinerjanya kembali.
Kesimpulan: Koreksi Bersifat Teknis, Fundamental BBRI Tetap Solid
Secara keseluruhan, pelemahan saham BBRI lebih disebabkan oleh aksi jual investor domestik, bukan oleh memburuknya kinerja perusahaan. Selain itu, sentimen teknikal menunjukkan peluang rebound, sementara fundamental bank masih kokoh dengan proyeksi pertumbuhan yang positif. Oleh karena itu, saham BBRI tetap menjadi pilihan menarik bagi investor jangka menengah dan panjang yang mencari stabilitas dan potensi pertumbuhan berkelanjutan.
Meta Deskripsi
Saham BBRI melemah 0,25% karena aksi jual investor domestik, meski asing mencatat net buy besar. Analis melihat peluang rebound dan fundamental BBRI tetap kuat dengan prospek kredit yang positif.
Kata Kunci / Frasa Utama
saham BBRI melemah, harga saham BBRI, aksi jual investor domestik BBRI, analisis teknikal BBRI, prospek BBRI 2025
Slug URL
penyebab-saham-bbri-melemah-investor-domestik-jual
