hargasaham.id – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengumumkan niat untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham senilai maksimal Rp 56 miliar. Manajemen menetapkan rentang pelaksanaan buyback selama 3 bulan, dimulai 23 September hingga 22 Desember 2025.
Dalam dokumen keterbukaan informasi, disebutkan bahwa saham yang dibeli kembali tidak boleh melebihi 0,35 % dari modal disetor perseroan, atau sekitar 103,7 juta lembar saham. Harga maksimum buyback ditetapkan sebesar Rp 760 per lembar agar masih sesuai regulasi POJK No. 29/2023.
Alasan di Balik Buyback
Manajemen menjelaskan bahwa harga saham SIDO saat ini belum mencerminkan nilai wajar menurut kinerja fundamental perusahaan. Dengan buyback, mereka berharap bisa memperbaiki struktur modal, mendukung harga saham di pasar, dan memberi sinyal positif kepada investor.
Mekanisme pembiayaan aksi korporasi ini akan menggunakan kas internal perusahaan. Manajemen meyakinkan bahwa buyback tidak akan mengganggu arus kas operasional maupun modal kerja perusahaan.
Tujuan Saham yang Dibeli Kembali
Saham-saham yang dibeli kembali akan ditempatkan sebagai saham treasury dan perseroan memiliki beberapa opsi pemanfaatan. Opsi tersebut antara lain: menjualnya kembali di bursa, mengurangi modal perusahaan, menyalurkannya melalui program kepemilikan saham untuk karyawan atau manajemen, atau konversi menjadi instrumen ekuitas lainnya.
Manajemen menjelaskan bahwa tindakan ini memberi fleksibilitas strategis di masa mendatang, terutama dalam hal pengelolaan struktur modal dan remunerasi internal.
Potensi Dampak dan Catatan Investor
Buyback sebesar Rp 56 miliar bisa memberi efek positif terhadap sentimen pasar, terutama bila investor menilai bahwa langkah itu mencerminkan kepercayaan manajemen pada prospek bisnis. Namun, skala buyback relatif kecil dibanding kapitalisasi pasar, sehingga efek jangka pendeknya bisa terbatas.
Investor juga harus mencermati bahwa batasan harga (maksimum Rp 760) dan volume buyback (0,35 % modal disetor) memberi ruang bagi aksi pasar yang moderat. Jika harga pasar jauh di bawah patokan tersebut, SIDO mungkin tidak melakukan pembelian penuh.
Terakhir, pemantauan terhadap realisasi buyback dan penggunaan saham treasury menjadi penting. Jika perusahaan menjaga transparansi dan konsistensi terhadap strategi publiknya, reputasi dan kepercayaan investor bisa menguat.
Secara keseluruhan, buyback ini menunjukkan langkah aktif manajemen SIDO untuk menjaga valuasi pasar dan struktur modal. Meski terbatas, buyback SIDO bisa berdampak positif bila strategi jelas dan komunikasi dengan investor efektif.