hargasaham.id – PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) mencatat aksi korporasi signifikan ketika pengendali usaha melepas saham dalam jumlah besar pada akhir September hingga awal Oktober 2025. Transaksi itu menimbulkan perhatian pasar karena melibatkan saham pengendali dan dampak pada struktur kepemilikan.
Rincian Transaksi dan Nilai Divestasi
Pemegang saham pengendali, PT Daya Kemilau Nusantara Investama (DKNI), melepas 69,8 juta lembar saham TRON melalui mekanisme negosiasi. Dalam keterangan resmi TRON, Wendy (Corporate Secretary) menyebut transaksi dilakukan pada harga Rp 90 per lembar. Transaksi terbagi dalam dua periode: penjualan 28 juta dan 14 juta lembar pada 24 September 2025, serta penjualan 27,8 juta lembar pada 2 Oktober 2025. Total hasil penjualan mencapai sekitar Rp 6,28 miliar.
Sebelum melepas saham, DKNI memegang 1,92 miliar lembar saham, setara 65,1% dari total saham beredar. Setelah aksi divestasi, kepemilikan mereka menyusut menjadi 1,85 miliar lembar, atau 62,73% dari total kepemilikan. Meskipun demikian, DKNI tetap mempertahankan status sebagai pemegang saham pengendali TRON.
Dalam laporan pasar, saham TRON pada hari pengumuman turun 1,10%, dan menutup sesi pada angka Rp 90 per lembar. Dalam jangka satu tahun, saham TRON sebenarnya menunjukkan penurunan signifikan: sekitar 31,3% dari harga pembukaan awal tahun senilai Rp 131 per lembar.
Alasan Divestasi & Dampaknya
Dalam pernyataannya, Wendy menjelaskan bahwa tujuan transaksi tersebut adalah pengalihan kepemilikan berdasarkan pertimbangan komersial, melalui kesepakatan harga di luar mekanisme perdagangan reguler. Artinya, penjualan ini bukan bagian dari perdagangan harian di bursa melainkan penjualan secara langsung via negosiasi.
Aksi ini memicu spekulasi di kalangan investor mengenai arah strategi DKNI dan niatnya mempertahankan kontrol atas TRON. Meskipun kepemilikan menyusut, posisi dominan tetap dijaga. Keputusan ini bisa jadi bagian dari restrukturisasi portofolio atau upaya penggalangan dana korporasi untuk proyek tertentu.
Penurunan harga saham dan aksi lepas saham pengendali bisa menurunkan kepercayaan investor kecil yang khawatir terhadap sinyal negatif. Namun, pengelolaan komunikasi yang baik dapat meredam kekhawatiran pasar tentang masa depan manajemen dan visi perusahaan.
Prospek & Tantangan Ke Depan
Pasca divestasi, investor kini akan mencermati langkah DKNI berikutnya: apakah akan ada divestasi tambahan, konsolidasi, atau pembelian kembali saham (buyback) untuk mengembalikan kepemilikan. TRON juga harus mempertahankan kinerja keuangan dan proyeksi bisnis agar tidak terjadi persepsi pelemahan.
Kinerja saham TRON secara historis menunjukkan tren menurun dalam beberapa bulan terakhir. Penurunan ini menjadi beban tambahan bagi perusahaan yang ingin meyakinkan pasar dan menjaga likuiditas. Untuk menghadapi tantangan tersebut, TRON perlu memberikan proyeksi bisnis yang realistis dan transparan.
Bagi investor, kejadian ini mengingatkan pentingnya memantau transaksi pemegang pengendali. Aksi divestasi internal bisa menjadi sinyal perubahan strategi atau kekhawatiran tertentu. Sementara itu, manajemen TRON perlu menjaga kepercayaan publik dan pemegang saham kecil melalui komunikasi terbuka serta aksi korporasi yang jelas. Dengan demikian, pasar dapat bereaksi lebih rasional dan mendukung stabilitas jangka panjang perusahaan.