hargasaham.id – Backdoor listing, atau reverse takeover (RTO), memungkinkan perusahaan swasta menjadi publik tanpa melalui proses IPO tradisional. Perusahaan swasta melakukan akuisisi terhadap perusahaan publik yang biasanya tidak aktif atau memiliki aktivitas bisnis yang minimal.
Proses Backdoor Listing
Proses backdoor listing dimulai dengan identifikasi perusahaan publik yang memiliki aktivitas bisnis terbatas atau tidak aktif. Perusahaan swasta kemudian melakukan akuisisi terhadap perusahaan tersebut, biasanya dengan membeli mayoritas saham. Setelah akuisisi selesai, perusahaan swasta akan melakukan restrukturisasi, termasuk perubahan nama, tujuan bisnis, dan struktur kepemilikan saham. Perusahaan hasil akuisisi ini kemudian diumumkan kepada publik sebagai entitas yang sudah terdaftar di bursa efek.
Keuntungan dan Risiko Backdoor Listing
Keuntungan:
-
Proses Cepat: Dibandingkan dengan IPO, backdoor listing memungkinkan perusahaan untuk menjadi publik dalam waktu yang lebih singkat.
-
Biaya Lebih Rendah: Proses IPO sering kali melibatkan biaya tinggi untuk underwriter, pemasaran, dan legalitas. Backdoor listing mengurangi kebutuhan akan biaya-biaya ini.
-
Akses Cepat ke Pasar Modal: Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan dapat dengan mudah mengakses pasar modal untuk mendapatkan dana tambahan.
Risiko:
-
Reputasi dan Kredibilitas: Backdoor listing sering dianggap sebagai metode yang kurang transparan dibandingkan IPO, sehingga dapat memengaruhi persepsi investor.
-
Risiko Hukum dan Regulasi: Perusahaan perlu memastikan bahwa semua proses backdoor listing mematuhi regulasi yang berlaku untuk menghindari masalah hukum di kemudian hari.
-
Keterbatasan Likuiditas Saham: Perusahaan yang menggunakan metode ini sering kali memiliki likuiditas saham yang lebih rendah dibandingkan perusahaan yang melalui IPO.
Contoh Kasus Backdoor Listing di Indonesia
Beberapa contoh perusahaan di Indonesia yang telah melalui proses backdoor listing antara lain:
-
PT Multi Artha Pratama Tbk (PANI): Perusahaan ini mengakuisisi 80% saham PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) dan mengubah nama menjadi PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk.
-
PT AirAsia Indonesia (CMPP): AirAsia Indonesia mengakuisisi PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (CMPP) untuk masuk ke pasar modal tanpa melalui IPO.
-
PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK): Saham PACK melonjak setelah diakuisisi oleh PT Eco Energi Perkasa (EEP), yang merupakan bagian dari CNGR Group, produsen prekursor terkemuka dari China.