Sektor Teknologi dan Infrastruktur Dorong Kenaikan IHSG Sepanjang 2025
hargasaham.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menunjukkan tren penguatan sepanjang tahun 2025, didorong oleh lonjakan signifikan di sektor teknologi dan infrastruktur. Kinerja dua sektor ini menjadi motor utama pertumbuhan pasar modal Indonesia.
IDXTechno dan IDXInfra Catat Kinerja Impresif
Hingga 11 Agustus 2025, indeks sektor teknologi (IDXTechno) melesat hingga 120,85% year-to-date (YtD), menjadikannya sebagai sektor dengan pertumbuhan tertinggi di BEI. Sementara itu, indeks infrastruktur (IDXInfra) juga menguat tajam sebesar 27,89% YtD.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi, menegaskan bahwa kedua sektor ini saat ini tergolong sebagai leading sectors berdasarkan analisis grafik Relative Rotation Graph (RRG). Grafik tersebut mengukur kekuatan dan arah rotasi sektor terhadap pergerakan IHSG, dan saat ini teknologi serta infrastruktur berada di kuadran unggulan.
Beberapa Sektor Mulai Kehilangan Momentum
Di tengah dominasi teknologi dan infrastruktur, sektor energi mulai menunjukkan perlambatan. Setelah mencatat pertumbuhan 28,01% sepanjang 2024, kini sektor energi hanya naik 12,82% YtD.
Hal serupa terjadi di sektor konsumer dan finansial. Valuasi yang sudah tinggi membatasi ruang kenaikan, sementara tekanan inflasi pangan ikut melemahkan daya beli masyarakat. Alhasil, kedua sektor ini masih tertahan dan belum pulih secara signifikan.
Investor Bisa Manfaatkan Peluang Rotasi Sektor
Situasi ini menciptakan peluang rotasi portofolio bagi investor yang ingin mencari alternatif dari sektor unggulan. Rotasi dana ke sektor-sektor tertinggal yang berpotensi rebound bisa menjadi strategi yang menguntungkan.
Sektor properti dan konstruksi diproyeksikan pulih apabila Bank Indonesia mulai menurunkan suku bunga. Dalam skenario tersebut, sektor perbankan juga akan ikut terdorong. Di sisi lain, sektor transportasi dan logistik berpotensi tumbuh memanfaatkan tren ekspor dan permintaan domestik yang tetap stabil.
Terapkan Strategi Core-Satellite untuk Hadapi Volatilitas
Dalam kondisi pasar yang dinamis, investor disarankan untuk menerapkan strategi core-satellite. Alokasikan porsi core pada sektor-sektor kuat seperti teknologi dan infrastruktur. Kemudian tempatkan saham dari sektor yang masih tertinggal—namun menjanjikan—sebagai bagian dari portofolio satelit.
Fokus pada saham dengan fundamental solid dan neraca keuangan yang sehat tetap menjadi prinsip utama. Selain itu, perhatikan katalis eksternal seperti rilis laporan keuangan kuartal III, perolehan kontrak baru, atau perubahan kebijakan moneter.
Strategi ini memberikan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan arah pasar yang kerap terjadi menjelang akhir tahun. Kuartal IV biasanya dipenuhi oleh sentimen musiman dan peluang harga yang fluktuatif.