hargasaham.id – Selama pekan 22–26 September 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan sekitar 0,60 %, dari level 8.051,12 ke 8.099,33. Pada Rabu (24/9), indeks sempat menembus titik tertinggi sepanjang sejarah, yaitu di 8.169,02.
Kenaikan ini menjadi latar kuat bagi sejumlah saham untuk mencatat lonjakan spektakuler yang memicu perhatian pelaku pasar.
Daftar Sepuluh Saham dengan Lonjakan Tertinggi
Periode pekan itu mencatat beberapa saham yang naik lebih dari dua digit, bahkan melebihi 100 %. Berikut beberapa catatan penting:
-
RISE (PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk) memimpin dengan kenaikan 141,74 %, dari Rp 1.150 ke Rp 2.780 per saham.
-
PGUN (PT Pradiksi Gunatama Tbk) mengikuti dengan lonjakan 127,41 %, dari Rp 6.750 ke Rp 15.350.
-
PUDP (PT Pudjiadi Prestige Tbk) juga melejit 101,67 % dalam satu minggu.
-
Saham LPLI (PT Lippo-something / perusahaan di sektor terkait) naik sekitar 96,60 %.
-
ZATA, JARR, RANC, FAST, ITIC, dan GTRA turut masuk daftar top gainers dengan penguatan signifikan.
Lonjakan ini tidak bersifat sporadis: sebagian besar datang dari sektor properti, konsumer, ritel, dan agribisnis.
Apa yang Memicu Lonjakan Saham-saham Ini?
Beberapa faktor memicu reli pada saham-saham ini:
-
Aksi korporasi dan ekspansi usaha yang diumumkan beberapa emiten memicu ekspektasi investor bahwa kinerja kuartal ketiga akan lebih baik.
-
Dukungan arus modal asing dan domestik, terutama di tengah optimisme ekonomi domestik dan konteks global yang mulai lebih tenang.
-
Faktor teknikal seperti volatilitas rendah dan momentum tren naik memicu minat beli.
-
Sentimen makroekonomi stabil: inflasi yang terkendali, ekspektasi suku bunga global yang mulai mengarah pelonggaran, dan prospek pertumbuhan domestik mendukung kepercayaan pasar.
Catatan Hati dan Tantangan ke Depan
Meski lonjakan harga saham bisa menguntungkan, investor semestinya tetap waspada. Pasar bisa koreksi tajam jika sentimen eksternal memburuk, seperti perubahan kebijakan The Fed, gejolak komoditas, atau ketidakpastian global.
Beberapa saham dalam daftar top gainers juga berada dalam volatile price zone, yaitu rentang harga yang bisa bergerak ekstrem ke atas ataupun ke bawah dalam waktu singkat. Jadi, bagi investor jangka menengah atau panjang, evaluasi fundamental dan risiko menjadi krusial.
Langkah selanjutnya bagi banyak investor adalah memantau laporan keuangan kuartal III 2025 dari emiten tersebut. Bila realisasi kinerja mendekati ekspektasi pasar, reli bisa berlanjut. Namun jika malah mengecewakan, koreksi bisa cepat terjadi.
Secara keseluruhan, rekor baru IHSG dan gelombang lonjakan saham menunjukkan dinamika tinggi di pasar modal Indonesia. Momentum ini bisa berubah kapan saja, sehingga kewaspadaan tetap penting bagi siapa pun terlibat di pasar saham.