IHSG Melonjak di Pembukaan Perdagangan Senin, Didukung Kebijakan Moneter dan Rebalancing
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan signifikan saat pembukaan perdagangan pada Senin, 22 September 2025. Pada pukul 09.01 WIB, IHSG mencapai 8.079,47, naik sekitar 0,35% atau 28,35 poin dibandingkan level penutupan pekan sebelumnya. Sepanjang sesi pagi, indeks bergerak di rentang 8.051,02 hingga 8.087,93. Kapitalisasi pasar pada pembukaan tercatat sebesar Rp 14.651 triliun, menandakan optimisme yang kuat di kalangan pelaku pasar.
Saham Unggulan Tampil Memimpin Kenaikan
Beberapa saham menunjukkan performa luar biasa di awal sesi. Barito Pacific Tbk (BRPT) melonjak 3,33%, menguatkan sektor industrinya. Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengikuti dengan kenaikan 2,90%, sementara Petrosea Tbk (PTRO) naik moderat sebesar 0,94%. Namun, sorotan terbesar datang dari H.M. Sampoerna Tbk (HMSP), yang mencatat lonjakan harga saham sebesar 10,69%, menjadi favorit utama investor pagi ini.
Kebijakan Moneter dan Rebalancing Jadi Pendorong Utama
Kebijakan moneter yang longgar menjadi faktor utama penguatan IHSG. Bank Indonesia memutuskan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%, sebuah langkah yang tidak terduga oleh pasar dan memberikan sinyal dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu, The Fed juga melakukan pemotongan tingkat suku bunga ke kisaran 4,00%–4,25%, memperkuat sentimen positif di pasar saham domestik.
Pelaksanaan rebalancing indeks FTSE yang dimulai sejak 22 September turut mendorong aliran modal masuk. Kegiatan ini meningkatkan permintaan pada saham-saham yang masuk dalam indeks, sehingga memperkuat momentum penguatan IHSG.
Analis Prediksi IHSG Akan Terus Menguat Minggu Ini
Menurut analis PT Indo Premier Sekuritas, Indri Liftiany Travelin Yunus, IHSG berpotensi mempertahankan tren positif dengan fluktuasi wajar selama sisa pekan ini. Indri memperkirakan support IHSG berada di sekitar 7.850 dan resistance di kisaran 8.150. Rentang tersebut memberikan peluang kelanjutan kenaikan, selama tidak ada tekanan jual mendadak atau gejolak ekonomi global yang memburuk.
Investor Diharapkan Tetap Waspada dan Memantau Perkembangan
Meski pembukaan IHSG menunjukkan kekuatan pasar, investor tetap harus memantau data ekonomi global dan kebijakan bank sentral internasional yang akan dirilis dalam waktu dekat. Perubahan sentimen akibat data yang tidak sesuai ekspektasi bisa mempengaruhi arah pergerakan pasar. Selain itu, aksi korporasi yang menarik juga akan menjadi faktor penting dalam menjaga momentum positif.
Secara keseluruhan, pembukaan IHSG pada hari ini menegaskan bahwa pasar saham Indonesia berada pada posisi yang solid, didukung oleh kebijakan moneter yang akomodatif dan sentimen global yang relatif kondusif. Investor dianjurkan untuk terus mengikuti perkembangan agar dapat mengambil keputusan yang tepat di tengah dinamika pasar.