hargasaham.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada Jumat, 19 September 2025, di level 8.051,11. Rekor sebelumnya tercatat 17 September 2025 di level 8.025,17. Pemangkasan suku bunga Bank Indonesia menurunkan BI Rate menjadi 4,75%, terendah sejak November 2022. Langkah ini meningkatkan likuiditas pasar dan menarik minat investor.
Saham-Saham Top Leader Mendorong Penguatan IHSG
Beberapa saham besar mendorong penguatan IHSG. Saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) memberikan kontribusi signifikan dengan kenaikan 45,95 poin. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (DSSA) juga naik masing-masing 30,21 poin dan 28,14 poin. Kapitalisasi pasar BEI meningkat menjadi Rp14.661 triliun, mencerminkan optimisme investor terhadap prospek ekonomi Indonesia.
Saham-Saham Mengalami Kenaikan dan Penurunan Signifikan
Saham PT Tanah Laut Tbk. (INDX) mencatat kenaikan luar biasa 142,55% dalam sepekan, menjadi saham dengan kenaikan tertinggi. Sebaliknya, saham PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk. (LIFE) turun terbesar sebesar 21,11%. Pergerakan harga saham ini menunjukkan volatilitas pasar yang dipengaruhi oleh sentimen investor dan faktor eksternal.
Fokus Pasar pada Kredibilitas Fiskal 2026
Meskipun IHSG mencatat rekor baru, investor tetap memperhatikan kredibilitas fiskal pemerintah pada 2026. Sinkronisasi kebijakan Menteri Keuangan dan Bank Indonesia menjadi perhatian utama. Analis merekomendasikan strategi “buy on weakness” bagi investor jangka panjang, fokus pada sektor perbankan, konsumer, dan konstruksi. Dengan tren positif ini, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan hingga akhir 2025, didukung aliran dana asing. Investor disarankan tetap waspada terhadap potensi koreksi dan melakukan diversifikasi portofolio.