hargasaham.id – Pada 22 September 2025, Low Tuck Kwong mencatatkan pembelian 11,55 juta lembar saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Dengan aksi ini, kepemilikannya meningkat dari 13,400,347,370 lembar (40,20 %) menjadi 13,411,902,370 lembar atau 40,22 % dari total saham perusahaan.
Pembelian saham ini tercatat di data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan menunjukkan bahwa sang taipan bata bara tetap aktif memperkuat posisinya di perusahaan yang ia dirikan.
Komitmen dan Makna Aksi Korporasi
Langkah tersebut mencerminkan keyakinan Low Tuck Kwong terhadap prospek jangka panjang BYAN. Dengan terus menambah sahamnya, dia memberi sinyal ke pasar bahwa ia siap mendukung pertumbuhan perusahaan.
Namun aksi ini juga menimbulkan pertanyaan: sejauh mana kapasitas BYAN menyerap kenaikan kepemilikan sang pengendali tanpa memicu konflik kepentingan? Pasar melihat bahwa pengendalian lebih dalam bisa memperkuat stabilitas jika manajemen internal tetap berjalan baik.
Dampak di Pasar dan Respon Investor
Putaran transaksi tersebut menuai perhatian di lantai bursa. Meski aksi korporasi ini bernilai strategis, saham BYAN malah mengalami pelemahan tipis pada hari yang sama, turun sekitar 0,68 % menjadi level Rp18.175 per lembar. Sepanjang satu bulan terakhir, saham BYAN mencatat penurunan 0,82 %, sedangkan secara year-to-date sudah melemah sekitar 12,09 %.
Analis menilai bahwa meski aksi akumulasi pengendali berpotensi positif, respons pasar cenderung menunggu konfirmasi dari kinerja operasional dan laporan keuangan ke depan. Investor memantau apakah BYAN mampu meningkatkan efisiensi, produksi, dan margin agar aksi ini benar-benar berdampak positif.
Tantangan Operasional dan Kinerja BYAN
Meski pendapatan BYAN tumbuh sekitar 5,33 % YoY di semester I/2025 menjadi sekitar US$1,62 miliar, laba bersih justru mengalami penurunan dibanding periode sama tahun lalu. Penurunan ini terutama disebabkan kenaikan beban pokok pendapatan yang tumbuh lebih cepat, yaitu sekitar 14,45 %.
Hal ini menunjukkan bahwa BYAN menghadapi tekanan biaya pertambangan, logistik, dan operasional lainnya. Jika biaya terus naik, kepemilikan Low Tuck Kwong berisiko memicu ekspektasi tinggi yang membebani pemegang saham publik.
Secara keseluruhan, pembelian 11,55 juta lembar saham BYAN oleh Low Tuck Kwong adalah langkah strategis yang menunjukkan kepercayaan dirinya pada perusahaan. Agar aksi efektif, BYAN perlu perkuat kinerja fundamental dan tata kelola demi melindungi kepentingan investor minoritas.