Skip to content
HargaSaham
Menu
  • Blog
  • Keuangan
  • Tentang Kami
  • Tips & Saran
  • Kebijakan Privasi
Menu
IHSG Tembus Rekor Tertinggi 2025, Naik 3,17 Persen dalam Sepekan

Pasar Saham Asean Akhir Agustus: Indonesia Alami Koreksi Terdalam

Posted on 30/08/2025

Pasar Saham Asean Akhir Agustus: Indonesia Alami Koreksi Terdalam

hargasaham.id –  Pasar saham Indonesia menorehkan koreksi terdalam di Asean pada penutupan perdagangan Jumat, 29 Agustus 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,53%, turun 121,59 poin, dan berada di level 7.830,49. Banyak saham yang melemah; tepatnya 630 saham mencatat penurunan, sementara 190 stagnan dan hanya 136 menguat.

Akibat pelemahan itu, kapitalisasi pasar modal Indonesia menyusut drastis mencapai Rp 195 triliun, turun menjadi Rp 14.182 triliun. Investor asing terus mencatat net sell yang memperbesar total aliran keluar menjadi Rp 50,94 triliun sejak awal tahun.

Perbandingan Performa Pasar Saham Asean: RI di Dasar, Vietnam Menjadi Jawara

Di regional Asean, penurunan IHSG ini paling tajam. Bursa lain mencatat performa berbeda. Bursa Vietnam justru mencetak penguatan tertinggi dengan kenaikan 0,48% ke level 1.680,86, dan pertumbuhan year-to-date hingga 32,69%. Di sisi lain, Singapura berhasil mencatat kenaikan 0,37% ke 4.269,70 dengan YTD positif sebesar 12,73%.

Bursa lain mencatat pelemahan, namun tak sedalam Indonesia. Thailand turun 1,08% ke 1.236,61 (YTD −11,68%), Malaysia turun 0,75% ke 1.575,12 (YTD −4,09%), dan Filipina turun 0,56% ke 6.155,57 (YTD −5,72%).

Sentimen Politik dan Faktor Moneter yang Memengaruhi

Gejolak sosial-politik domestik menjadi pemicu utama koreksi IHSG. Demonstrasi di berbagai kota menambah ketidakpastian pasar. Analis pasar modal menyatakan tren seasonal bullish kuartal IV bisa terganggu jika situasi politik tak stabil.

Namun, peluang rebound masih terbuka. Bank Indonesia memberi sinyal tambahan pelonggaran BI Rate, setelah memangkas suku bunga menjadi 5% per Agustus 2025. The Fed juga diperkirakan akan menurunkan suku bunga pada September. Selain itu, yield SBN 10-tahun turun sekitar 6,3%, sementara SRBI berada di kisaran 5,05%. Kondisi tersebut menambah daya tarik saham, terutama bank besar yang sensitif terhadap kebijakan moneter

Archives

  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025

Recent Posts

  • GMFI Terima Inbreng Aset Strategis dari Angkasa Pura Indonesia Senilai Rp 5,66 Triliun untuk Perkuat Struktur Keuangan
  • Chandra Asri Akuisisi Jaringan SPBU Esso di Singapura: Langkah Strategis Ekspansi Regional
  • Bill Gates Investasi di 4 Saham Raksasa, Ini Daftarnya
  • Jaya Real Property Setor Modal Rp107,57 Miliar ke Jakarta Tollroad Development
  • BNI Catat Laba Bersih Rp 15,12 Triliun hingga September 2025, Digitalisasi dan CASA Jadi Pendorong

Recent Comments

    Situs Terkait

    • Situs Berita - Beritakecelakaan : beritakecelakaan.id
    • Situs Berita - Hargasaham : hargasaham.id
    • Situs Berita - Beritapenipuan : beritapenipuan.id
    • Situs Berita - Emasharini : emasharini.id
    • Situs Berita - Beritakecelakaan : beritakecelakaan.com
    • Situs Berita - Beritapenipuan : beritapenipuan.com
    • Situs Berita - Infoemas : infoemas.id
    • Situs Berita - Hargasemen : hargasemen.id
    • Situs Berita - Emasnaik : emasnaik.com
    • Situs Berita - Hargasemen : hargasemen.com
    • Situs Berita - Esports : unequalledmedia.com
    • Situs Berita - Belikaca : belikaca.id
    • Situs Berita - Indonesiafashion : indonesiafashion.com
    ©2025 HargaSaham | Design: Newspaperly WordPress Theme