Dukungan Analis Terhadap Saham BBRI
Dikutip dari Beritakini.co.id – Saham milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI memperoleh penilaian positif dari mayoritas analis pasar modal. Berdasarkan data yang dirangkum dari Bloomberg, 31 dari 37 analis memberikan pandangan optimis dan menyarankan aksi beli (buy). Estimasi harga dalam 12 bulan ke depan diproyeksikan menyentuh Rp 4.703,61 per lembar. Jika dibandingkan dengan harga saham per 1 Juli 2025 yang masih berada di level Rp 3.700, maka potensi keuntungan yang ditawarkan mencapai sekitar 27,1 persen.
Proyeksi Trimegah Sekuritas untuk 2025
Analis dari Trimegah Sekuritas, Jonathan Gunawan. Menyampaikan pihaknya masih mempertahankan rekomendasi beli, dengan proyeksi harga lebih tinggi di angka Rp 5.400. Meski pendapatan bersih diprediksi mengalami penyesuaian pada awal tahun, pemulihan dianggap mungkin terjadi pada semester kedua 2025, seiring dengan penguatan sektor pembiayaan mikro dan stabilisasi kualitas aset.
Dampak Stimulus Pemerintah Terhadap UMKM
Jonathan juga menyoroti efek jangka menengah dari program prioritas pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai dapat memicu perputaran dana di tingkat akar rumput. Khususnya sektor usaha kecil. Ia memperkirakan bahwa aliran dana fiskal tersebut akan memperkuat daya beli dan meningkatkan tabungan masyarakat. Yang pada akhirnya dapat mendongkrak aktivitas pinjaman usaha mikro.
Diperkirakan, program MBG bisa mengalirkan likuiditas tambahan hingga Rp 342 triliun ke perekonomian nasional. Atau sekitar 22,8 persen dari total pinjaman UMKM secara industri per April 2025. Jika tersalurkan optimal, program ini bisa menjadi titik dorong penting bagi pembiayaan sektor produktif yang selama ini menjadi fokus BBRI
Aksi Investasi Institusi Asing
Dalam kondisi pasar yang belum stabil, langkah sejumlah investor asing tetap menunjukkan kepercayaan terhadap potensi jangka panjang BBRI. Salah satunya adalah JP Morgan Chase & Co yang mencatat pembelian lebih dari 117 juta lembar saham BBRI selama periode April hingga Juni 2025. Dengan pembelian tersebut, total kepemilikan mereka meningkat menjadi lebih dari 1,5 miliar saham.
Perubahan sikap ini menunjukkan adanya keyakinan baru terhadap arah kebijakan dan penguatan struktur bisnis BBRI, terlebih setelah sebelumnya JP Morgan sempat melakukan aksi jual besar pada kuartal pertama 2025.
Penilaian dari Reliance Sekuritas
Reza Priyambada dari Reliance Sekuritas menyebutkan bahwa keputusan lembaga internasional untuk meningkatkan eksposur pada saham BBRI di tengah fluktuasi pasar bukan hanya pertimbangan momentum harga. Hal itu sekaligus merefleksikan tingkat kepercayaan terhadap transformasi internal yang dijalankan perusahaan dan konsistensi arah bisnis jangka panjangnya.
Transformasi BRIVolution dan Visi Jangka Panjang
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi. Telah memaparkan bahwa perusahaan sedang berada dalam fase akselerasi transformasi melalui inisiatif strategis bertajuk BRIVolution Reignite. Program ini menitikberatkan pada penguatan teknologi digital, manajemen risiko yang adaptif, serta pengembangan layanan perbankan yang berfokus pada inklusi keuangan. Target jangka panjangnya adalah menjadikan BRI sebagai lembaga keuangan dengan profitabilitas terbaik di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2030.