hargasaham.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah pada Jumat, 19 September 2025, dengan penutupan di level 8.051,11. Pencapaian ini didorong oleh optimisme investor terhadap prospek ekonomi Indonesia dan kebijakan moneter yang mendukung. Saham-saham emiten besar, terutama yang bergerak di sektor energi dan komoditas, menjadi pendorong utama penguatan IHSG.
Saham BRPT dan CDIA Menjadi Favorit Investor
Saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (CDIA) mencatatkan lonjakan signifikan dalam transaksi perdagangan. BRPT tercatat sebagai saham dengan frekuensi transaksi tertinggi, mencapai 71.821 kali, setara dengan 3,85% dari total pasar. Sementara itu, CDIA juga menunjukkan kinerja impresif dengan kenaikan harga yang signifikan, menarik perhatian investor domestik maupun asing.
Dominasi Transaksi Asing Meningkat
Pada hari tersebut, transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) didominasi oleh investor asing, yang mencatatkan kontribusi sebesar 78% dari total transaksi. Hal ini mencerminkan minat tinggi investor asing terhadap pasar saham Indonesia, khususnya pada saham-saham yang memiliki fundamental kuat dan prospek cerah.
Kapitalisasi Pasar BEI Mencapai Rp14.632 Triliun
Dengan penguatan IHSG dan tingginya aktivitas perdagangan, kapitalisasi pasar BEI mencapai Rp14.632 triliun. Angka ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas dan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meskipun beberapa saham berkapitalisasi besar mengalami tekanan, secara keseluruhan pasar saham Indonesia menunjukkan tren positif.
Investor disarankan untuk terus memantau perkembangan pasar dan melakukan diversifikasi portofolio guna memitigasi risiko. Sektor energi dan komoditas tetap menjadi pilihan menarik, namun perhatian terhadap faktor eksternal dan kebijakan domestik juga perlu diperhatikan.