Skip to content
HargaSaham
Menu
  • Blog
  • Keuangan
  • Tentang Kami
  • Tips & Saran
  • Kebijakan Privasi
Menu

Saham “Murah” UNTR Kantongi Target Harga Rp 30.000: Apa Alasan di Baliknya?

Posted on 20/08/2025

Saham “Murah” UNTR Kantongi Target Harga Rp 30.000: Apa Alasan di Baliknya?

hargasaham.id –  Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) kembali menarik perhatian investor pada perdagangan Kamis, 21 Agustus 2025. Saat itu, harga UNTR melonjak 4,30 % ke Rp 25.450, setelah sehari sebelumnya naik 3,06 %. Lonjakan ini tidak hanya didorong akumulasi asing, tetapi juga sentimen positif dari sejumlah analis.

Aksi Pasar Menguat, Broker Naikkan Target Harga

Sementara itu, investor mencatat lonjakan volume signifikan sekitar 5,39 juta saham dengan frekuensi 8.449 kali. Nilai transaksi mencapai Rp 135,15 miliar, menunjukkan minat pasar terhadap UNTR semakin solid. Bahkan, UBS Sekuritas Indonesia mencatat net buy senilai Rp 15,2 miliar pada sesi sebelumnya. Oleh karena itu, pergerakan saham UNTR dalam sebulan terakhir naik 10,89 % dari Rp 22.950. Selain itu, investor asing juga aktif membeli dengan net buy Rp 479 miliar, yang memperkuat tren akumulasi positif.

Rasio Valuasi Menarik, Mandiri Sekuritas Rilis Target Rp 30.000

Selain tren pasar, valuasi UNTR tergolong murah berdasarkan rasio price-to-book value (PBV) sebesar 0,99 kali. Rasio price-earning ratio (PER) tercatat 5,24 kali, masih rendah untuk ukuran emiten besar. Akibatnya, banyak analis menilai saham ini undervalue dibandingkan kinerjanya. Oleh karena itu, Mandiri Sekuritas merekomendasikan “Beli” dengan target harga Rp 30.000 per saham. Rekomendasi ini sejalan dengan strategi UNTR memperbesar porsi pendapatan non-batubara, terutama dari emas. Bahkan, perusahaan berkomitmen meningkatkan kontribusi non-batubara hingga 50 % pada tahun 2030. Target ambisius ini menandakan potensi akuisisi dan ekspansi besar di sektor emas.

Kinerja Kuartal II-2025 Menunjukkan Ketahanan Bisnis

Di sisi fundamental, UNTR membukukan pendapatan kuartal II-2025 sebesar Rp 34,26 triliun. Angka ini relatif stabil secara kuartalan, tetapi naik 6,7 % secara tahunan. Sementara itu, pendapatan semester I-2025 mencapai Rp 68,52 triliun atau naik 6,2 % dibandingkan periode sama tahun lalu. Laba bersih kuartal II tercatat Rp 4,94 triliun, tumbuh 55 % dibanding kuartal sebelumnya. Namun, laba ini turun tipis 0,8 % secara tahunan. Akibatnya, laba semester I turun 14,7 % menjadi Rp 8,13 triliun. Meski begitu, keuntungan kurs dan pendapatan non-operasional lainnya berhasil menopang kinerja perusahaan. Selain itu, kontribusi alat berat, tambang batubara, dan emas tetap solid, menegaskan ketahanan bisnis UNTR.

Risiko yang Perlu Diantisipasi Investor

Di sisi lain, Kiwoom Sekuritas justru menurunkan target harga UNTR menjadi Rp 26.775. Mereka menggunakan pendekatan multiple valuation seperti DCF, PER, dan PBV. Rekomendasi yang diberikan hanya “Hold”, karena mereka melihat tekanan margin di segmen kontraktor pertambangan. Selain itu, harga batubara, nikel, dan emas yang fluktuatif menimbulkan risiko tambahan. Bahkan, faktor eksternal seperti suku bunga dan pergerakan nilai tukar bisa memengaruhi profitabilitas UNTR. Oleh karena itu, investor disarankan berhati-hati, meskipun potensi upside tetap terbuka.

Kesimpulan dan Implikasi untuk Investor

Singkatnya, UNTR memiliki kombinasi valuasi murah dan prospek diversifikasi yang kuat. Sementara itu, dukungan asing dan rekomendasi Mandiri Sekuritas menambah daya tarik saham ini. Namun, risiko komoditas dan makroekonomi tetap harus diwaspadai oleh investor jangka panjang. Oleh karena itu, strategi investasi sebaiknya mencakup disiplin cut loss dan pemantauan ketat terhadap kinerja kuartalan. Dengan demikian, UNTR dapat menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari peluang nilai dalam sektor tambang dan alat berat.

Archives

  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025

Recent Posts

  • GMFI Terima Inbreng Aset Strategis dari Angkasa Pura Indonesia Senilai Rp 5,66 Triliun untuk Perkuat Struktur Keuangan
  • Chandra Asri Akuisisi Jaringan SPBU Esso di Singapura: Langkah Strategis Ekspansi Regional
  • Bill Gates Investasi di 4 Saham Raksasa, Ini Daftarnya
  • Jaya Real Property Setor Modal Rp107,57 Miliar ke Jakarta Tollroad Development
  • BNI Catat Laba Bersih Rp 15,12 Triliun hingga September 2025, Digitalisasi dan CASA Jadi Pendorong

Recent Comments

    Situs Terkait

    • Situs Berita - Beritakecelakaan : beritakecelakaan.id
    • Situs Berita - Hargasaham : hargasaham.id
    • Situs Berita - Beritapenipuan : beritapenipuan.id
    • Situs Berita - Emasharini : emasharini.id
    • Situs Berita - Beritakecelakaan : beritakecelakaan.com
    • Situs Berita - Beritapenipuan : beritapenipuan.com
    • Situs Berita - Infoemas : infoemas.id
    • Situs Berita - Hargasemen : hargasemen.id
    • Situs Berita - Emasnaik : emasnaik.com
    • Situs Berita - Hargasemen : hargasemen.com
    • Situs Berita - Esports : unequalledmedia.com
    • Situs Berita - Belikaca : belikaca.id
    • Situs Berita - Indonesiafashion : indonesiafashion.com
    ©2025 HargaSaham | Design: Newspaperly WordPress Theme