hargsaham.id – PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) bersama induknya, PT Bogamulia Nagadi, resmi mendirikan perusahaan baru bernama PT Tempo Agri Nusantara (TAN). Entitas ini dibentuk lewat sinergi beberapa unit usaha TSPC, yaitu PT Polari Limunusainti (PLI) dan PT Kian Mulia Manunggal (KMM). Shania, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan TSPC, menjelaskan bahwa TAN akan beroperasi di industri pengolahan susu dalam berbagai bentuk. Bogamulia Nagadi menempati porsi kepemilikan mayoritas, yakni sekitar 60% saham atau 750 saham dengan nilai nominal Rp 750.000.000.
PLI dan KMM masing-masing menguasai 20% saham, yaitu 250 saham senilai Rp 250.000.000 tiap unit. PLI sendiri dibentuk oleh TSPC dan memiliki mayoritas saham TSPC sekitar 90%, sedangkan sisa 10% dimiliki oleh anak usaha lain. KMM memiliki struktur kepemilikan yang sedikit lebih kompleks: TSPC menguasai 55%, dan sisanya 45% berada di tangan Bogamulia.
Aktivitas Usaha & Fokus Produksi
Tempo Agri Nusantara akan fokus pada beberapa lini produk berbasis susu. Usaha produksi mencakup susu segar dan krim, kemudian susu bubuk dan produk susu kental. Selain itu, TAN juga akan masuk ke produk turunan susu lainnya. Ruang lingkup aktivitasnya tidak berhenti di pengolahan; perusahaan ini juga akan menyelenggarakan usaha pertanian dan peternakan terkait kebutuhan bahan baku, serta aspek perdagangan dan jasa yang mendukung rantai nilai susu.
Kegiatan ini menandai langkah lanjutan TSPC dalam memperluas portofolio di industri susu. Sebelumnya, KMM sudah memproduksi susu bubuk khusus untuk bayi dan balita dengan merek Vidoran. Kehadiran TAN diharapkan bisa memperkuat posisi produk susu TSPC di pasar, mengurangi ketergantungan impor bahan baku, atau meningkatkan kontrol atas rantai pasokan.
Motivasi Strategis & Manfaat bagi TSPC
TSPC membentuk TAN sebagai bagian dari strategi diversifikasi usaha. Melalui perusahaan baru ini, TSPC ingin mengoptimalkan penguasaan terhadap proses hulu ke hilir, dari peternakan dan pertanian bahan baku hingga produk jadi susu. Struktur kepemilikan yang melibatkan Bogamulia, PLI, dan KMM didesain agar manajemen risiko efisien dan sumber daya internal dapat termanfaatkan secara maksimal.
Manfaat lain yang diantisipasi adalah efisiensi produksi lewat skala usaha yang lebih besar dan integrasi vertikal. Dengan memiliki peternakan sendiri atau bermitra untuk menghasilkan bahan baku lokal, TAN bisa menekan biaya impor atau fluktuasi harga bahan baku asing. Lebih jauh, diversifikasi produk susu segar, bubuk, kental, dan turunan lainnya membuka potensi pasar baru dan meningkatkan daya saing produk rumah.
Tantangan & Prospek Ke Depan
Namun peluang besar tidak serta merta bebas hambatan. TAN harus menghadapi persaingan dengan merek-merek susu yang sudah lama berakar di Indonesia, tantangan logistik untuk menjaga kesegaran susu segar dan krim, serta regulasi mutu yang ketat. Pengadaan lahan peternakan dan pertanian yang efektif juga menjadi tantangan tersendiri, terutama terkait biaya operasional dan infrastruktur.
Meski demikian, kondisi pasar susu di dalam negeri menunjukkan potensi yang menjanjikan. Permintaan susu bayi stabil, sedangkan minat konsumen terhadap produk susu premium dan inovatif terus menunjukkan peningkatan signifikan. Jika TAN mampu menjaga mutu, harga bersaing, dan distribusi yang merata, peluang untuk memperluas pangsa pasar akan terbuka lebar.
Dengan pendirian Tempo Agri Nusantara, TSPC mengambil langkah signifikan dalam memperkuat kapabilitas di industri susu. Strategi kepemilikan terstruktur, produksi menyeluruh, dan pengelolaan bahan baku efisien menunjukkan perusahaan menyiapkan fondasi bisnis matang. Ke depan, keberhasilan TAN akan banyak bergantung pada eksekusi operasional, kualitas produk, dan adaptasi terhadap dinamika pasar serta regulasi.