hargasaham.id – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), mengumumkan rencana rights issue untuk meningkatkan modal dan memperkuat struktur keuangan perusahaan. Aksi korporasi ini bertujuan untuk mendukung pengembangan operasional dan memperbaiki ekuitas perusahaan.
Jumlah Saham dan Nilai Rights Issue
GMFI berencana menerbitkan hingga 124,26 miliar saham Seri B dengan nilai nominal Rp25 per saham. Harga pelaksanaan akan ditentukan kemudian dalam prospektus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Aksi rights issue ini akan dilaksanakan dalam waktu tidak lebih dari 12 bulan setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 24 Oktober 2025. Investor yang berhak mengikuti RUPSLB harus tercatat sebagai pemegang saham pada 1 Oktober 2025.
Inbreng Aset dari PT Angkasa Pura Indonesia
Sebagai bagian dari rights issue, PT Angkasa Pura Indonesia (API) akan menyetorkan aset berupa lahan dan fasilitas di kompleks GMF Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Nilai inbreng aset tersebut mencapai Rp5,66 triliun berdasarkan penilaian per 30 Juni 2025. Dengan adanya inbreng ini, ekuitas GMFI diperkirakan akan meningkat dari defisit sebesar USD 248,99 juta menjadi positif USD 102,86 juta.
Tujuan Penggunaan Dana Rights Issue
Dana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan untuk beberapa tujuan strategis. Sebagian besar dana akan dialokasikan untuk kesinambungan pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar operasional dan peningkatan pelayanan. Sisa dana akan digunakan sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha dan pengembangan bisnis.
Prospek dan Dampak Terhadap Pemegang Saham
Dengan adanya rights issue dan inbreng aset, GMFI berharap dapat memperkuat posisi keuangan dan meningkatkan kapasitas operasional perusahaan. Aksi korporasi ini juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham melalui perbaikan ekuitas dan pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Namun, pemegang saham yang tidak mengeksekusi haknya dalam rights issue berisiko mengalami dilusi kepemilikan hingga maksimal 76,79%.
Dengan langkah strategis ini, GMFI berupaya untuk memperkuat posisi di industri perawatan pesawat dan mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang.