hargsaham.id – PT Atlas Resources Tbk. (ARII), perusahaan tambang batu bara, mengajukan rencana menerbitkan 319 juta saham baru melalui skema private placement atau penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD). Jumlah saham baru itu setara dengan sekitar 9,29% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Nilai nominal tiap saham yang akan diterbitkan dipatok Rp200 per saham.
Alokasi Dana dan Dampak Finansial
Dana hasil penerbitan saham ini akan digunakan untuk memperkuat modal kerja perusahaan. Fokus penggunaannya mencakup operating expenses (OPEX) seperti biaya produksi, transportasi, serta pemeliharaan infrastruktur logistik batu bara. Selain itu, sebagian dana akan dipakai untuk pengembangan hub Musi Rawas Utara (Mutara), khususnya pembangunan jalan angkut dan pelabuhan batu bara.
Secara finansial, aksi korporasi ini diperkirakan akan memperkuat posisi kas dan setara kas perseroan dari US$19,25 juta menjadi US$23,15 juta, atau meningkat sekitar 20,26%. Total aset perusahaan juga akan naik menjadi US$626,62 juta, meningkat sekitar 0,63%, sementara ekuitas naik sekitar 5,44%, dari US$71,65 juta menjadi US$75,55 juta.
Risiko Dilusi dan Persetujuan Pemegang Saham
Private placement ini akan berpotensi menyebabkan dilusi kepemilikan hingga 8,5% bagi pemegang saham yang tidak ikut berpartisipasi. Jika pemegang saham lama tidak mengambil bagian dalam aksi ini, porsi kepemilikan mereka akan berkurang proporsinya. Namun, manajemen yakin bahwa keuntungan dari perbaikan struktur modal dan likuiditas akan lebih besar.
Persetujuan untuk aksi ini akan diminta dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 29 Oktober 2025. Belum ada pengumuman resmi mengenai calon investor yang ikut private placement maupun keterkaitannya dengan Atlas Resources.
Struktur Pemegang Saham Saat Ini
Saat ini kepemilikan saham ARII masih didominasi oleh beberapa pihak. Pemegang saham mayoritas adalah PT Calorie Viva Utama dengan porsi sekitar 31,79%. Setelah itu, Presiden Direktur Andre Abdi tercatat memegang 13,87%, diikuti oleh DB Spore DCS A/C DB SG DCS AC Japet Res Pte Ltd sebesar 8,83%, dan Presiden Komisaris Jay T Oentoro dengan 2,52%. Publik memegang sekitar 41,16% dari total saham beredar sekarang.
Dengan rencana private placement ini, ARII berusaha mengakselerasi efisiensi operasional dan kapasitas distribusi. Meskipun ada risiko penurunan persentase kepemilikan bagi pemegang saham lama, perusahaan memproyeksikan dampak positif secara finansial dan operasional sebagai imbalannya.