hargasaham.id – Pada semester pertama 2025, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menyerap belanja modal atau capex sebesar Rp 250 miliar, mengalami penurunan sekitar 34% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 379 miliar. AALI mengalokasikan 74% dari capex tersebut untuk program replanting tanaman kelapa sawit. Untuk pembangunan pabrik dan pelabuhan dialokasikan sekitar 18%, sedangkan sisanya 8% untuk kebutuhan non-tanaman.
Perusahaan menargetkan realisasinya bisa meningkat hingga akhir tahun. Mereka telah menganggarkan total capex di kisaran Rp 1,4 – 1,5 triliun untuk tahun 2025.
Capaian Replanting & Produksi
Hingga Juni 2025, AALI telah menyelesaikan replanting seluas 2.774 hektare, naik 14,9% dibanding tahun sebelumnya sebanyak 2.415 hektare. Peremajaan tanaman tua menjadi strategi utama untuk menjaga produktivitas jangka panjang.
Dari sisi produksi, volume minyak sawit mentah (CPO) meningkat 14,1% secara tahunan. Produksi kernel juga tumbuh 12,7% YoY. Sementara itu, harga rata-rata CPO meningkat ke Rp 14.268 per kg dibanding Rp 12.883 per kg di periode sama tahun sebelumnya.
Kinerja Keuangan & Tantangan
AALI membukukan pendapatan bersih semester I 2025 sebesar Rp 14,44 triliun, tumbuh sekitar 40% dibanding tahun lalu. Laba bersihnya mencapai Rp 702 miliar, juga naik sekitar 40% dari periode yang sama tahun lalu.
Meskipun realisasi capex melorot, fokus pada replanting dan efisiensi operasional mendukung kinerja positif. Tantangannya adalah menjaga kesinambungan penyerapan capex di semester II agar target tahunan dapat tercapai.
Prospek & Strategi Ke Depan
AALI berkomitmen untuk mempercepat capex di sisa tahun 2025 agar alokasi anggaran bisa mendekati target. Program replanting akan terus diprioritaskan untuk menjaga produktivitas kebun.
Perusahaan juga perlu memantau fluktuasi harga komoditas global dan tekanan biaya input. Dengan kombinasi pengendalian biaya, peremajaan tanaman, dan peningkatan efisiensi, AALI berpotensi mempertahankan tren pertumbuhan ke depan.