hargasaham.id – Harga saham PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) melonjak tajam sebesar 25% hingga mencapai Rp 500 per lembar pada perdagangan Kamis. Kenaikan ini memicu BEI untuk menghentikan sementara transaksi saham FUTR demi stabilitas pasar.
Lonjakan Saham dan Langkah Bursa
Pada sesi perdagangan Kamis, pasar menyaksikan lonjakan signifikan pada saham FUTR yang langsung menyentuh batas auto reject atas (ARA). Lonjakan itu membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk melakukan suspensi perdagangan saham tersebut pada sesi I hari Jumat. Dengan demikian, investor tidak dapat melakukan order jual maupun beli sementara waktu.
BEI menyatakan penghentian ini bertujuan memberi ruang bagi investor untuk mengevaluasi informasi yang tersedia. Selain itu, bursa berupaya menjaga kondisi pasar agar tidak terjadi lonjakan harga yang tidak wajar.
Faktor di Balik Kenaikan Saham FUTR
Manajemen FUTR menyebut lonjakan harga ini sejalan dengan perbaikan kinerja fundamental perusahaan, di tengah valuasi saham yang masih tergolong murah dibanding potensi pertumbuhan. Peningkatan laba juga menjadi salah satu kunci yang mendorong kepercayaan investor terhadap saham ini.
Di sisi lain, aksi korporasi internal turut memperkuat optimisme pasar. PT Aurora Dhana Nusantara (Ardhantara) menyelesaikan akuisisi mayoritas saham FUTR. Ardhantara kini mengendalikan sekitar 45% saham perusahaan, langkah yang dianggap mendukung prospek FUTR ke depan.
Proyeksi kerja sama dan sinergi dari pengendali baru memberi harapan bahwa FUTR akan lebih agresif mengekspansi bisnis di sektor energi bersih dan proyek-proyek yang relevan dengan transisi energi.
Implikasi dan Rekomendasi bagi Investor
Lonjakan 25% dan penghentian perdagangan sementara menunjukkan bahwa saham FUTR memasuki fase sangat volatile. Investor jangka pendek perlu ekstra hati-hati dalam mengambil posisi. Di kondisi seperti ini, risiko overheat sangat tinggi.
Investor juga disarankan untuk menelaah laporan keuangan terbaru, rencana bisnis FUTR bersama Ardhantara, serta prospek sektor energi secara umum. Kombinasi analisis fundamental dan teknikal dapat membantu menentukan titik masuk dan keluar yang optimal.
Jika perdagangan kembali dibuka, momentum kenaikan mungkin bisa berlanjut, asalkan tidak muncul sentimen negatif yang memicu tekanan jual.
Secara keseluruhan, lonjakan saham FUTR sebesar 25% dan penghentian sementara perdagangan menyoroti betapa sensitifnya reaksi pasar terhadap sentimen positif. Aksi korporasi, kinerja perusahaan, dan ekspektasi investor kini menjadi faktor kunci yang harus diperhatikan.