hargasaham.id – Analis dari MNC Sekuritas dan Pilarmas Investindo Sekuritas menyodorkan sejumlah saham menarik untuk dipantau pada perdagangan Rabu, 8 Oktober 2025. Mereka melihat peluang di tengah penguatan IHSG menuju zona 8.200–8.302.
MNC Sekuritas memprediksi IHSG akan menguji resistensi di 8.217–8.260. Sementara itu, Pilarmas melihat potensi penguatan terbatas dengan rentang resistensi di 8.217. Di sisi bawah, mereka melihat support di kisaran 8.070.
Saham Favorit versi MNC & Pilarmas
MNC Sekuritas memilih beberapa saham sebagai kandidat menarik:
-
ASSA (Adi Sarana Armada Tbk): mereka merekomendasikan “Buy on Weakness” dengan kisaran beli 805–840, target 895–920, dan batas jangka rugi di bawah 800.
-
CPIN (Charoen Pokphand Indonesia Tbk): dianggap sebagai “Spec Buy” di area 4.710–4.740, target 4.870–4.990, stop loss di bawah 4.700.
-
KLBF (Kalbe Farma Tbk): MNC merekomendasikan beli lemah di kisaran 995–1.040, dengan target 1.140–1.215, stop loss di bawah 985.
-
MAPI (Mitra Adiperkasa Tbk): anjuran beli lemah di kisaran 1.150–1.175, target 1.230–1.270, stop loss di bawah 1.135.
Sementara itu, Pilarmas menyoroti saham lain:
-
BUMI (Bumi Resources Tbk) sebagai rekomendasi utama dari sisi volume dan likuiditas.
-
RATU (Raharja Energi Cepu Tbk) sebagai saham energi potensial.
-
SCMA (Surya Citra Media Tbk) sebagai opsi sektor media dan hiburan yang bisa rebound.
Analisis Teknis & Strategi Masuk
Menurut Herditya Wicaksana dari MNC, IHSG saat ini dalam fase wave v dari struktur gelombang yang lebih besar. Dia memperkirakan bahwa meskipun indeks bisa menguat, tekanan pada fase wave C dari wave (iv) bisa muncul di kisaran 8.064–8.120 sebagai koreksi teknikal.
MNC menetapkan level support kunci di 8.099 dan 8.022, sedangkan resistance berada di 8.217 dan 8.260. Di sisi lain, Pilarmas mengantisipasi IHSG akan bergerak dalam batas atas 8.217 dan batas bawah 8.070.
Secara metodologi, rekomendasi “Buy on Weakness” berarti pembelian dilakukan ketika harga saham mengalami koreksi. Strategi ini memungkinkan investor masuk dengan risiko terkendali.
Catatan & Risiko yang Harus Diwaspadai
Walau rekomendasi terlihat menarik, investor harus waspada terhadap tekanan jual di saham-saham blue-chip. Banyak analis memperingatkan bahwa bila aliran modal asing kembali keluar, IHSG bisa kembali terkoreksi.
Selain itu, faktor eksternal seperti kebijakan moneter AS, data inflasi, dan kondisi geopolitik bisa memicu sentimen pasar yang tajam. Saham dari sektor konsumsi, energi, dan media rentan terhadap perubahan cepat.
Manajemen risiko harus menjadi prioritas. Investor disarankan memasang stop loss untuk memproteksi modal, serta tidak menaruh seluruh dana pada satu saham. Diversifikasi portofolio tetap penting.