hargasaham.id – Perusahaan perjalanan asal Palo Alto, California, Navan, tengah bersiap melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) di Amerika Serikat. Perusahaan ini menargetkan penggalangan dana sekitar USD 960 juta atau setara dengan Rp 15,91 triliun, dengan menawarkan 36,92 juta lembar saham. Harga saham yang ditawarkan berkisar antara USD 24 hingga USD 26 per lembar. Saham Navan akan diperdagangkan di Nasdaq dengan kode saham NAVN.
Fokus Ekspansi dan Teknologi
Dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan untuk memperluas jangkauan layanan Navan secara global. Perusahaan berencana untuk meningkatkan investasi dalam teknologi perjalanan, memperkaya pengalaman pelanggan, dan memperkuat infrastruktur operasional. Langkah ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan perusahaan di tengah persaingan industri perjalanan yang semakin ketat.
Tantangan Regulasi dan Shutdown Pemerintah AS
Meski demikian, pelaksanaan IPO ini menghadapi tantangan, salah satunya adalah potensi dampak dari penutupan pemerintah AS (shutdown). Shutdown dapat mempengaruhi proses persetujuan regulasi yang diperlukan untuk IPO, karena Securities and Exchange Commission (SEC) mungkin beroperasi dengan staf terbatas. Hal ini dapat memperlambat proses persetujuan dan mempengaruhi waktu pelaksanaan IPO.
Sentimen Pasar dan Minat Investor
Meskipun ada tantangan tersebut, sentimen pasar terhadap IPO di AS menunjukkan tren positif. Debut pasar yang kuat dari perusahaan seperti Alliance Laundry dan Phoenix Education Partners baru-baru ini menunjukkan kembalinya minat investor terhadap risiko. Hal ini memberikan harapan bahwa IPO Navan dapat menarik perhatian investor dan berhasil mencapai target dana yang ditetapkan.
Dengan rencana IPO ini, Navan berharap dapat memperkuat posisinya di industri perjalanan global dan menghadirkan inovasi yang lebih besar bagi pelanggan. Namun, perusahaan juga harus siap menghadapi tantangan eksternal yang dapat mempengaruhi kelancaran proses IPO dan operasional perusahaan ke depan.