hargasaham.id – Investor asing tercatat melakukan aksi beli saham senilai Rp 3,21 triliun pada periode 6–10 Oktober 2025, mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level tertinggi sepanjang masa di 8.257,85. Kenaikan ini mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek ekonomi domestik dan sektor-sektor unggulan Indonesia.
Rincian Aksi Beli Investor Asing
Pada Senin, 6 Oktober 2025, investor asing membeli saham senilai Rp 2,02 triliun. Namun, pada Selasa, 7 Oktober, terjadi aksi jual sebesar Rp 89,41 miliar. Rabu, 8 Oktober, penjualan saham oleh investor asing mencapai Rp 455,25 miliar. Kamis, 9 Oktober, investor asing kembali melakukan pembelian saham senilai Rp 1 triliun. Pada Jumat, 10 Oktober, pembelian saham oleh investor asing tercatat sebesar Rp 729,91 miliar. Total aksi beli investor asing selama periode tersebut mencapai Rp 3,21 triliun.
Faktor Pendorong Kenaikan IHSG
Beberapa faktor yang mempengaruhi penguatan IHSG antara lain:
-
Penguatan Nilai Tukar Rupiah: Rupiah menguat tipis terhadap dolar AS, menciptakan sentimen positif di pasar.
-
Kenaikan Harga Emas Dunia: Harga emas dunia yang terus menguat menarik minat investor.
-
Data Ekonomi Positif: Rilis data cadangan devisa Indonesia dan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) yang stabil memberikan keyakinan kepada pasar.
-
Kebijakan The Fed: Komentar hawkish dari The Federal Reserve mengenai perkembangan ekonomi AS turut mempengaruhi sentimen investor.
Prospek Pasar Saham Indonesia
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menilai bahwa pergerakan IHSG yang cenderung uptrend didukung oleh faktor-faktor fundamental yang solid. Ia mengingatkan bahwa meskipun IHSG menunjukkan penguatan, investor perlu tetap waspada terhadap potensi volatilitas pasar global. Diversifikasi portofolio dan pemantauan terhadap perkembangan ekonomi domestik dan global menjadi kunci dalam strategi investasi ke depan.
Dengan optimisme yang tinggi, pasar saham Indonesia menunjukkan daya tarik yang kuat bagi investor domestik maupun asing. Namun, kehati-hatian tetap diperlukan untuk menghadapi dinamika pasar yang selalu berubah.