hargasaham.id – PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp442,36 miliar hingga kuartal III-2025. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 52,79% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp289,52 miliar. Peningkatan laba bersih ini mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang solid dan efisien.
Direktur Utama DKFT, Feni Silviani Budiman, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari strategi perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar dan komitmen untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.
Pertumbuhan Pendapatan dan Efisiensi Operasional
Pendapatan DKFT hingga September 2025 tercatat mencapai Rp1,24 triliun, meningkat 29,52% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp960,89 miliar. Peningkatan ini didorong oleh penjualan bijih nikel yang mencapai Rp1,20 triliun, berkontribusi sekitar 96,59% terhadap total pendapatan perusahaan.
Meskipun beban pokok penjualan meningkat 14,27% menjadi Rp618,76 miliar, perusahaan berhasil mengelola beban usaha dengan efisien. Beban penjualan turun menjadi Rp24,33 miliar dari Rp40,3 miliar, dan beban umum serta administrasi juga berhasil ditekan menjadi Rp127,91 miliar dari Rp145,24 miliar. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengendalikan biaya dan meningkatkan profitabilitas.
Peningkatan Produksi dan Penjualan Bijih Nikel
DKFT berhasil meningkatkan produksi bijih nikel sebesar 18% menjadi 2,07 juta ton pada kuartal III-2025. Sementara itu, volume penjualan bijih nikel melonjak 31% menjadi 2,29 juta ton. Peningkatan produksi dan penjualan ini mencerminkan permintaan pasar yang tinggi terhadap produk bijih nikel perusahaan.
Selain itu, EBITDA perusahaan juga mengalami lonjakan signifikan sebesar 197,94% menjadi Rp638,09 miliar, mencerminkan efisiensi biaya dan pengelolaan operasional yang lebih baik. Arus kas operasional juga tumbuh 25% menjadi Rp677,4 miliar, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas operasional.
Posisi Keuangan yang Kuat
Per 30 September 2025, total aset DKFT tercatat Rp2,97 triliun, naik 17,18% dibanding akhir tahun 2024. Liabilitas perusahaan meningkat menjadi Rp1,74 triliun, sementara ekuitas melonjak signifikan menjadi Rp1,23 triliun dari Rp847,32 miliar. Saldo kas dan setara kas DKFT naik tajam menjadi Rp932,92 miliar, dari Rp379,18 miliar tahun sebelumnya. Peningkatan posisi kas ini menunjukkan likuiditas perusahaan yang sehat dan kemampuan untuk mendanai ekspansi serta investasi di masa depan.
