hargasaham.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan level psikologis 8.000 pada perdagangan Rabu, 15 Oktober 2025. Meskipun sempat turun 0,19% menjadi 8.051,18, IHSG menunjukkan daya tahan yang kuat di atas angka tersebut. Total transaksi pasar mencapai Rp 29,73 triliun, sejalan dengan rata-rata harian pekan sebelumnya. Saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) mencatatkan nilai transaksi tertinggi hari itu sebesar Rp 3,59 triliun, meskipun harga sahamnya turun 12,23% menjadi Rp 3.300 per saham.
Sektor Teknologi dan Transportasi Menjadi Penekan
Sektor teknologi mengalami penurunan tajam sebesar 3,65%, sementara sektor transportasi turun 2,82%. Sebaliknya, sektor infrastruktur dan keuangan masing-masing menguat sebesar 0,56%. IHSG sempat menyentuh titik terendah intraday di 7.936,37 sebelum sedikit pulih menjelang penutupan. Analis Phintraco Sekuritas menyatakan bahwa koreksi pada saham-saham besar disebabkan oleh aksi ambil untung setelah reli yang kuat sebelumnya. Mereka juga mengingatkan bahwa potensi pelemahan IHSG masih ada, mengingat indikator MACD yang negatif dan Stochastic RSI yang berada di zona pivot.
Strategi Buy on Dip Diterapkan Investor
Meskipun ada tekanan jual, pelaku pasar tetap optimistis dan memanfaatkan koreksi harga sebagai peluang untuk membeli saham berkualitas. Strategi “buy on dip” menjadi pilihan bagi investor yang ingin mengakumulasi saham dengan prospek solid. Analis merekomendasikan untuk memperhatikan saham-saham dengan fundamental yang kuat dan valuasi yang menarik.
Prospek IHSG ke Depan
IHSG diperkirakan akan menguji kembali level 8.000 dalam waktu dekat. Meskipun ada tantangan dari faktor eksternal seperti kebijakan suku bunga The Fed dan fluktuasi nilai tukar rupiah, sentimen positif dari dalam negeri seperti stimulus ekonomi dan kebijakan pro-investasi pemerintah dapat menjadi pendorong bagi pasar. Investor disarankan untuk tetap waspada dan melakukan diversifikasi portofolio guna mengelola risiko yang ada.
Dengan strategi yang tepat dan pemantauan kondisi pasar yang cermat, investor dapat memanfaatkan momentum saat IHSG berada di atas level 8.000 untuk meraih potensi keuntungan.
