hargasaham.id – Pada perdagangan Selasa, 21 Oktober 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan signifikan, naik 1,8% ke level 8.238,08. Kenaikan ini sejalan dengan mayoritas bursa saham Asia-Pasifik yang juga mengalami penguatan. Indeks saham LQ45 turut menguat 2,96% ke posisi 819,89, mencerminkan optimisme investor terhadap prospek pasar saham Indonesia.
Sektor Properti Memimpin Penguatan IHSG
Sektor saham properti menjadi pendorong utama kenaikan IHSG pada hari ini, mencatatkan kenaikan sebesar 2,44%. Kenaikan ini didorong oleh sentimen positif terhadap sektor properti yang diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan properti dan stabilitas ekonomi makro. Selain sektor properti, sektor dasar juga mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 1,44%.
Volume dan Nilai Transaksi Saham
Total frekuensi perdagangan saham pada awal perdagangan hari ini mencapai 250.458 kali, dengan volume perdagangan sebanyak 3,8 miliar saham. Nilai transaksi saham tercatat Rp2,8 triliun, mencerminkan likuiditas tinggi dan minat investor yang kuat terhadap perdagangan saham.
Pergerakan IHSG dan Level Tertinggi
Pada awal perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 8.184,26 dan level terendah 8.161,19. Sebanyak 332 saham menguat, sementara 166 saham melemah, dan 160 saham tidak mengalami perubahan harga. Pergerakan IHSG positif mencerminkan optimisme investor terhadap prospek ekonomi Indonesia dan kinerja perusahaan tercatat di bursa.
Melihat tren positif yang terjadi pada perdagangan hari ini, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dan menguji level resistance di kisaran 8.300. Namun, investor diimbau untuk tetap waspada terhadap faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pasar, seperti perkembangan ekonomi global dan kebijakan moneter Bank Indonesia. Diversifikasi portofolio dan pemilihan saham yang selektif tetap menjadi strategi yang bijak dalam menghadapi volatilitas pasar.
Secara keseluruhan, penguatan IHSG pada 21 Oktober 2025 didorong oleh sektor properti yang mencatatkan kenaikan tertinggi, disertai dengan volume dan nilai transaksi yang tinggi. Investor diharapkan tetap memperhatikan perkembangan pasar dan melakukan analisis yang cermat untuk memanfaatkan momentum positif ini.
