hargasaham.id – Microsoft menjadi investasi terbesar dalam portofolio Bill & Melinda Gates Foundation. Hingga Oktober 2025, yayasan ini memiliki lebih dari 26 juta lembar saham Microsoft senilai sekitar USD 13 miliar (Rp 215,83 triliun). Di bawah kepemimpinan Satya Nadella, Microsoft telah bertransformasi menjadi pemimpin pasar di sektor cloud computing dan kecerdasan buatan (AI). Layanan Microsoft Azure kini menjadi penyedia cloud terbesar kedua di dunia dengan pangsa pasar sekitar 20 persen. Selain itu, Microsoft juga terus meningkatkan nilai bagi para pemegang saham lewat dividen yang telah naik 16 tahun berturut-turut.
Berkshire Hathaway: Investasi Stabil dan Diversifikasi
Berkshire Hathaway, perusahaan konglomerasi milik Warren Buffett, menempati posisi kedua dalam portofolio investasi yayasan Gates. Yayasan ini memiliki lebih dari 24 juta lembar saham Berkshire Hathaway senilai sekitar USD 11,7 miliar (Rp 194,3 triliun). Investasi ini dinilai stabil karena perusahaan milik Buffett dikenal memiliki diversifikasi bisnis luas, mulai dari asuransi, energi, hingga transportasi. Dalam lima tahun terakhir, nilai saham Berkshire Hathaway naik 135 persen, melampaui indeks S&P 500 yang tumbuh 96 persen di periode yang sama.
Waste Management: Investasi Tahan Banting
Waste Management, perusahaan pengelolaan limbah asal AS, menjadi investasi ketiga terbesar dalam portofolio yayasan Gates. Yayasan ini memegang lebih dari 32 juta lembar saham senilai sekitar USD 7,4 miliar (Rp 122,93 triliun). Meski bergerak di sektor yang jarang menjadi sorotan, bisnis ini terbukti tahan banting. Waste Management rutin membagikan dividen selama 21 tahun berturut-turut dan bahkan memperluas bisnisnya ke energi hijau dengan mengubah limbah organik menjadi listrik dan bahan bakar.
Canadian National Railway: Infrastruktur Transportasi Kunci
Canadian National Railway (CNI), perusahaan transportasi rel terbesar di Kanada, menempati posisi terakhir dalam daftar investasi yayasan Gates. Yayasan ini memiliki hampir 55 juta lembar saham senilai sekitar USD 5,7 miliar (Rp 94,7 triliun). Investasi ini mencerminkan kepercayaan Gates pada sektor infrastruktur transportasi yang vital bagi perekonomian global.
