GoTo Menuju Profitabilitas: Analisis Kinerja Semester I 2025
hargasaham.id – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mencatat perbaikan kinerja keuangan yang signifikan pada semester I 2025. Meski masih rugi bersih sebesar Rp742 miliar, angka ini menurun drastis dari rugi Rp2,84 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan 74% ini menunjukkan arah positif bagi perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia, terutama dalam upaya menuju profitabilitas jangka panjang.
Pertumbuhan Pendapatan dan Strategi Efisiensi Biaya
Pendapatan bersih GOTO mencapai Rp8,55 triliun pada semester I 2025, naik 10,62% dibanding Rp7,73 triliun tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini sebagian besar ditopang oleh kuartal II 2025 yang mencatat pendapatan Rp4,32 triliun, meningkat 18% dari Rp3,65 triliun kuartal II 2024. Lonjakan pendapatan tersebut terutama berasal dari ekspansi layanan fintech dan transaksi digital di platform Tokopedia serta pertumbuhan bisnis transportasi Gojek yang mulai stabil.
Selain itu, GOTO berhasil menekan biaya dan beban operasional hingga 7,76%, dari Rp9,4 triliun menjadi Rp8,7 triliun. Perusahaan fokus melakukan efisiensi di berbagai lini, termasuk pengelolaan logistik, promosi, dan biaya teknologi. Langkah ini meningkatkan efektivitas penggunaan modal dan mengurangi tekanan rugi operasional. Strategi efisiensi biaya yang konsisten ini menjadi salah satu faktor kunci yang mendorong perbaikan kinerja GOTO.
Laba Usaha dan EBITDA Positif Menunjukkan Pemulihan
Kuartal II 2025 menjadi periode penting bagi GOTO karena mencatat laba usaha Rp21 miliar, berbalik dari rugi usaha Rp172 miliar pada kuartal II 2024. Selain itu, EBITDA yang disesuaikan positif Rp820 miliar, dibandingkan dengan EBITDA negatif Rp231 miliar tahun sebelumnya. Posisi ini menegaskan bahwa perbaikan operasional perusahaan mulai terlihat nyata dan bisnis inti menunjukkan tren yang lebih stabil.
Keberhasilan mencatat laba usaha ini juga mencerminkan hasil dari integrasi yang lebih efisien antara layanan ride-hailing, e-commerce, dan fintech. GOTO mampu memanfaatkan sinergi antarplatform untuk meningkatkan transaksi sekaligus menekan biaya yang tidak produktif. Hal ini menjadi indikator kuat bahwa perusahaan dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ke depan.
Prospek Saham dan Optimisme Analis
Mayoritas analis memberikan rekomendasi beli untuk saham GOTO dengan target harga antara Rp73 hingga Rp106 per saham. Optimisme ini didorong oleh strategi diversifikasi layanan, penetrasi fintech yang terus meningkat, serta pengelolaan biaya yang lebih ketat.
Dengan dukungan pasar yang positif, efisiensi operasional, dan ekspansi bisnis digital, GOTO memiliki peluang besar untuk mencapai profitabilitas dalam waktu dekat. Ke depannya, fokus perusahaan pada peningkatan transaksi digital, pengembangan layanan keuangan, dan integrasi platform akan menjadi faktor penentu bagi pertumbuhan yang berkelanjutan.