hargasaham.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menembus level psikologis baru sebesar 8.000 saat Presiden Prabowo menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR/DPR-DPD, Jumat (15/8/2025). Momen ini mencerminkan optimisme pasar terhadap stabilitas politik dan ekonomi nasional. IHSG kemudian mencapai titik tertinggi 8.017,06 sebelum akhirnya berbalik turun di sesi berikutnya.
IHSG Ditutup pada Zona Merah
Meski mencatat rekor tinggi, IHSG menutup perdagangan Jumat pada level 7.898,37, turun sekitar 0,41% atau 32,87 poin dari penutupan sebelumnya. Kapitalisasi pasar turut menyusut sebelum akhirnya kembali pulih ke Rp14.247 triliun pada akhir pekan. Nilai transaksi harian pun membengkak, menyentuh sekitar Rp31 triliun, sementara investor asing mencatat aksi beli bersih sebesar Rp1,3 triliun.
Dinamika Sektor dan Saham Unggulan
Koreksi dipicu oleh tekanan di beberapa sektor, terutama batuan infrastruktur, yang turun 1,7%, disusul sektor industri dasar dan industri yang melemah 0,6–0,7%. Meski begitu, beberapa saham mencatat penguatan signifikan. KBLV memimpin penguatan dengan kenaikan 26,5%, diikuti saham UANG, DPUM, MFIN, dan LIFE yang juga mencetak gain double digit di sesi pagi. Sebaliknya, BRNA, LAPD, dan BIMA tergelincir cukup dalam, dengan penurunan 10–10,6%.
Investasi Asing dan Proyeksi Pasar ke Depan
Lonjakan IHSG saat pidato menunjukkan bahwa investor merespons positif situasi politik dan pidato kenegaraan. Namun, koreksi yang terjadi menunjukkan pasar bergerak hati-hati berdasarkan kondisi fundamental emiten. Analis dari Samuel Sekuritas menyebut bahwa IHSG berpeluang berakhir di kisaran 7.400–8.120, dengan potensi tekanan jika arus modal asing melemah atau kinerja perusahaan belum membaik.
Ringkasan Akhir dan Proyeksi Lanjutan
-
Momentum positif terlihat saat pidato kenegaraan, IHSG tembus 8.000 dan mencetak ATH intraday.
-
Penutupan negatif menandai aksi ambil untung dan konsolidasi meski dana asing masih mengalir.
-
Sektor defensif seperti infrastruktur menekan IHSG, sementara sektor minor mencatat penguatan ekstrem.
-
Proyeksi pasar tetap optimis jangka panjang, namun kehati-hatian tetap diperlukan mengingat fluktuasi masih tinggi.