IHSG Melemah 0,54 % pada 20 Agustus 2025, Investor Intip Saham Berpotensi
hargasaham.id – Pasar modal melanjutkan tren koreksi dengan IHSG turun 0,54 % di tengah pelemahan sektor infrastruktur, teknologi, dan keuangan. Selain itu, investor mencermati performa teknikal saham-saham unggulan untuk potensi rebound jangka pendek. Rekomendasi terbaru datang dari sejumlah broker nasional, khususnya untuk sektor-sektor strategis.
Pelemahan IHSG dan Sentimen Pasar Terkini
IHSG hari ini tergelincir dengan tekanan dari penurunan saham infrastruktur (−0,54 %), teknologi (−0,47 %), dan keuangan (−0,21 %). Sementara itu, volume perdagangan mencapai 40,05 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 18,55 triliun dan frekuensi mencapai 2,17 juta kali. Disamping itu, Indeks mencatat 242 saham menurun, 405 menguat, serta 155 tertahan stagnan.
Sawangan Broker terhadap Pergerakan IHSG
Meskipun pasar melemah, analis menilai IHSG masih berpeluang rebound ke kisaran 8.025-8.102. Namun demikian, potensi koreksi ke zona 7.800-7.900 tetap perlu diantisipasi. Dengan demikian, investor disarankan menyesuaikan strategi sesuai perkembangan teknikal pasar.
Daftar Rekomendasi Saham Hari Ini
Berikut saham-saham yang mendapat rekomendasi beli dari berbagai broker:
BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan NCKL, DKFT, and BRMS.
BNI Sekuritas menyarankan BKSL, DOOH, KRAS, CDIA, FILM, serta PANI.
Phillip Sekuritas fokus pada MDKA dan WOOD.
MNC Sekuritas memasukkan ADMR, BBRI, BKSL, dan ERAA.
CGS International menawarkan insight pada BRMS, BTPS, NCKL, ISAT, BUKA, dan UNVR.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan CPIN, LSIP, TAPG, MDKA, BRMS, serta PTRO.
Panin Sekuritas melihat potensi pada TOWR, AADI, dan SSMS.
Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan ERAA, INKP, NCKL, SIDO, BUKA, serta CBDK dan CHEK.
Samuel Sekuritas menyoroti saham ASII, EMTK, WIRG, ICBP, PGAS, hingga WIFI sebagai pilihan investasi.
Strategi Bijak Hadapi Pasar Volatile
Meskipun IHSG melemah hari ini, daftar saham rekomendasi menjanjikan potensi rebound jangka pendek. Oleh karena itu, investor sebaiknya terus mengikuti update pasar dan menerapkan strategi melalui analisa teknikal. Selain itu, diversifikasi portofolio dan penentuan titik entry dan exit amat penting untuk meminimalkan risiko fluktuasi pasar.