Skip to content
HargaSaham
Menu
  • Blog
  • Keuangan
  • Tentang Kami
  • Tips & Saran
  • Kebijakan Privasi
Menu
IHSG Terkoreksi 0,67% ke Level 7.890, Tekanan Utama dari Saham DSSA, BREN, hingga DCII

IHSG Terkoreksi 0,67% ke Level 7.890, Tekanan Utama dari Saham DSSA, BREN, hingga DCII

Posted on 21/08/2025

IHSG Terkoreksi 0,67% ke Level 7.890, Tekanan Utama dari Saham DSSA, BREN, hingga DCII

hargasaham.id –  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,67% atau sekitar 53,10 poin ke level 7.890,71 pada perdagangan Kamis, 21 Agustus 2025. Penurunan ini terutama dipicu oleh aksi jual pada saham DSSA, BREN, dan DCII yang menjadi penggerak utama tekanan pasar.

Sektor Energi Tertekan akibat Penyesuaian MSCI

Sementara itu, saham DSSA terkena tekanan signifikan setelah MSCI memangkas bobot saham tersebut dalam indeks global karena isu free float yang menurun. Hal itu membuat saham DSSA terkoreksi hingga 13,13%.  Sejak pagi, IHSG bergerak fluktuatif, dibuka di kisaran 7.888, kemudian sempat menyentuh titik tertinggi di 7.932, dan akhirnya melemah ke posisi akhir perdagangan. Pada penutupan sesi pertama, indeks sudah menunjukkan koreksi sekitar 0,61%. Volume perdagangan tetap tinggi dengan frekuensi transaksi mencapai 2,12 juta kali dan nilai transaksi sekitar Rp 16,8 triliun.

Emiten Penahan Turun IHSG dan Top Gainers

Meski indeks utama melemah, sejumlah saham jumbo bergerak positif. AMMN menguat 2,65% ke Rp 8.725 dan ASII naik 1,81% ke Rp 5.625. Sementara beberapa saham masih mencatat pergerakan positif lainnya seperti BBNI dan TLKM. Pada posisi untung harian, ACST memimpin dengan lonjakan 34,71%, diikuti PRIM dengan kenaikan 34,33%.

Sinyal Pasar dan Prospek Jangka Pendek IHSG

Di sisi lain, sejumlah analis teknikal menyampaikan sinyal bearish pada IHSG, seperti formation “two black crows” dengan indikator stochastic yang masuk dalam kondisi death cross. Oleh karena itu, penguatan jangka panjang tetap terbuka, tetapi koreksi lanjutan tidak bisa diabaikan.

Rangkuman dan Implikasi Investor

Singkatnya, tekanan pada IHSG pada 21 Agustus 2025 terutama datang dari saham-saham sektor energi dan properti. Meskipun indeks utama melemah, beberapa emiten besar masih mampu bertahan positif. Oleh karena itu, investor disarankan untuk tetap memantau aras teknikal IHSG dan mengawasi saham defensif seperti AMMN dan ASII sebagai penyeimbang portofolio, sekaligus selalu mempersiapkan strategi antisipatif menghadapi volatilitas pasar.

Archives

  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025

Recent Posts

  • GMFI Terima Inbreng Aset Strategis dari Angkasa Pura Indonesia Senilai Rp 5,66 Triliun untuk Perkuat Struktur Keuangan
  • Chandra Asri Akuisisi Jaringan SPBU Esso di Singapura: Langkah Strategis Ekspansi Regional
  • Bill Gates Investasi di 4 Saham Raksasa, Ini Daftarnya
  • Jaya Real Property Setor Modal Rp107,57 Miliar ke Jakarta Tollroad Development
  • BNI Catat Laba Bersih Rp 15,12 Triliun hingga September 2025, Digitalisasi dan CASA Jadi Pendorong

Recent Comments

    Situs Terkait

    • Situs Berita - Beritakecelakaan : beritakecelakaan.id
    • Situs Berita - Hargasaham : hargasaham.id
    • Situs Berita - Beritapenipuan : beritapenipuan.id
    • Situs Berita - Emasharini : emasharini.id
    • Situs Berita - Beritakecelakaan : beritakecelakaan.com
    • Situs Berita - Beritapenipuan : beritapenipuan.com
    • Situs Berita - Infoemas : infoemas.id
    • Situs Berita - Hargasemen : hargasemen.id
    • Situs Berita - Emasnaik : emasnaik.com
    • Situs Berita - Hargasemen : hargasemen.com
    • Situs Berita - Esports : unequalledmedia.com
    • Situs Berita - Belikaca : belikaca.id
    • Situs Berita - Indonesiafashion : indonesiafashion.com
    ©2025 HargaSaham | Design: Newspaperly WordPress Theme