IHSG Berpeluang Rebound Jumat Ini di Kisaran 8.025–8.102, Simak Rekomendasi Saham BBTN, PANI, KRAS & WINS
hargasaham.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan mencetak rebound pada perdagangan Jumat, 22 Agustus 2025, dengan target menguji kisaran 8.025 hingga 8.102. Analis dari MNC Sekuritas menyatakan rebound ini bisa menjadi sinyal positif, meskipun koreksi jangka pendek hingga level 7.815–7.831 tetap perlu diwaspadai.
Proyeksi IHSG dan Tren Wave Teknikal
Sejak Rabu lalu, IHSG memang menunjukkan potensi penguatan yang didukung oleh analisis teknikal wave [v] dari wave 1 dari wave (3). Dengan demikian, indeks memiliki ruang untuk mencapai level resistance. Namun demikian, investor harus tetap siaga terhadap koreksi mendadak. Support utama diperkirakan berada di 7.800 dan 7.680, sementara resistance dipasang di sekitar 8.008–8.103.
Saham Berpeluang Menguat Hari Ini
Seiring dengan potensi rebound IHSG, beberapa saham menerima rekomendasi buy on weakness dari analis. Pertama, BBTN dianggap memiliki daya tarik teknikal yang kuat, khususnya dari sektor perbankan. Selain itu, PANI, dengan prospek industri consumer goods, tetap menarik untuk dicermati. Tidak kalah penting, KRAS dianggap sebagai pilihan potensial karena undervalued berdasarkan valuasi saat ini. Terakhir, WINS dari sektor jasa offshore menunjukkan indikasi pembalikan teknikal meskipun volumenya masih terbatas. Investor disarankan memperhatikan area support masing-masing saham sebagai titik entry yang optimal, serta menetapkan target harga dan stop-loss.
Sentimen Makro & Arus Modal Asing
Meskipun IHSG berpeluang rebound, pasar juga menghadapi tekanan dari sisi makro. Misalnya, aksi profit-taking masih terjadi di beberapa saham unggulan, sementara defisit transaksi berjalan menjadi perhatian investor. Namun demikian, aliran modal asing tetap positif. Sepanjang pergerakan akhir pekan ini, investor asing masih mencatatkan net buy sebesar sekitar Rp 681,55 miliar, yang turut memberikan bantalan likuiditas di pasar.
Strategi Investasi di Tengah Gejolak Pasar
Dengan demikian, investor sebaiknya menerapkan strategi buy on weakness pada saham pilihan tadi, namun tetap disiplin dalam manajemen risiko. Karena itu, penetapan titik stop-loss dan diversifikasi portofolio menjadi kunci agar portofolio lebih tangguh saat menghadapi fluktuasi pasar. Singkatnya, meskipun IHSG berada di fase rebound teknikal, volatilitas masih berpeluang muncul jika sentimen memburuk atau data ekonomi mengecewakan.