IHSG Tertekan Sinyal Dovish The Fed: Proyeksi, Rekomendasi, dan Sentimen Pasar
hargasaham.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi berpotensi melemah pada awal pekan ini setelah menutup pekan lalu turun 0,4% di level 7.858. Pelaku pasar kini menyoroti kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed dan rebalancing MSCI yang akan berlaku efektif dalam waktu dekat.
Potensi Pergerakan IHSG & Faktor Makro
Analis BRI Danareksa memperkirakan IHSG dapat bergerak di rentang support 7.802 hingga resistance 8.000. Lokasi harga tersebut terbentuk sebagai area gap yang perlu dicermati secara teknikal.
Investor kini menunggu sinyal pemangkasan suku bunga The Fed. Jika The Fed bersikap dovish, artinya membuka peluang penurunan suku bunga, sentimen positif bisa mendongkrak IHSG. Selain itu, rebalancing indeks global MSCI juga dapat menambah momentum terhadap saham-saham domestik yang masuk portofolio global.
Rekomendasi Saham: Fokus Sektor Konsumer dan Energi
BRI Danareksa memberikan rekomendasi khusus untuk empat saham:
-
Beli:
-
PGAS: target harga di Rp 1.790–1.860
-
SIDO: target harga di Rp 550–560
-
BGTG: target harga di Rp 111–118
-
-
Jual:
-
ADRO (saran untuk realisasi keuntungan atau hindari penurunan lanjutan)
-
Analisis Pelaku Pasar dan Aliran Modal Asing
Rully Arya Wisnubroto dari Mirae Asset mencatat bahwa investor asing tetap mendominasi pasar dengan net buy besar dalam dua pekan terakhir—sekitar Rp 10,7 triliun, menunjukkan kepercayaan mereka pada fundamental pasar Indonesia. Dia menilai potensi penguatan IHSG tetap terbuka mengingat pasar AS saham Wall Street juga menunjukkan tren positif sebelumnya.
Komentar dovish dari Ketua The Fed Jerome Powell di Simposium Jackson Hole memberi dorongan signifikan terhadap optimisme pasar global dan domestik. Proyeksi pemangkasan suku bunga semakin menguat berdasarkan data seperti indeks inflasi dan pasar tenaga kerja AS yang mulai melemah.