IHSG Menguat Tipis di Tengah Demo Buruh, Trading Tetap Tenang
hargasaham.id – Meski aksi demo buruh tetap berjalan di beberapa titik ibu kota, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan Kamis, 28 Agustus 2025, dengan catatan positif, yakni naik 0,20% ke level 7.952,08. Demonstrasi berlangsung secara kondusif dan tidak menimbulkan gangguan berarti, sehingga sentimen pasar tetap stabil.
Aliran Saham dan Kinerja Bursa
IHSG bergerak dalam rentang 7.941,93–8.022,75, mencerminkan peluang pergerakan cukup lebar meski volatilitas relatif terjaga.
Sebanyak 377 saham menguat, sementara 288 saham melemah, dan 140 saham stagnan menunjukkan dominasi pasar yang hijau. Jumlah transaksi mencapai 2.082.991 kali, dengan volume perdagangan sebesar 44,5 miliar lembar saham dan nilai transaksi harian mencapai Rp 16,6 triliun.
Kinerja Sektor: Industri Pimpin, Infrastruktur Tertinggal
Sebagian besar sektor mencatat penguatan, dimana sektor industri memimpin dengan kenaikan 2,58%, sektor teknologi tumbuh 1,86%, dan sektor kesehatan memperlihatkan kenaikan 0,74%.
Sektor infrastruktur menjadi pengecualian, mencatat penurunan 0,79% di tengah tekanan demo yang berkaitan dengan akses dan operasional fasilitas publik.
Analisis Pasar: Kondusifitas Demo Bakal Kunci Kepercayaan Investor
Menurut pengamat Ibrahim Assuaibi, partisipasi demo yang berjalan tertib dan damai berdampak positif bagi stabilitas pasar. “Aksi demo buruh dan mahasiswa hari ini kondusif, tidak menimbulkan kekacauan. Itu salah satu faktor penguatan IHSG,” jelas dia.
Dengan nominal indeks yang mampu menembus level psikologis 8.000 dan mencetak harga tertinggi baru sepanjang sesi I, pasar menunjukkan resilien yang cukup kuat terhadap gangguan sosial.
IHSG hari ini menutup perdagangan dengan catatan positif meski di tengah tensi demo buruh. Sentimen pasar tetap stabil berkat aksi protes yang kondusif, ditambah dorongan dari sektor industri dan teknologi. Investor disarankan mencermati struktur teknikal dalam mengantisipasi kelanjutan penguatan atau potensi koreksi ke depan.