Pasar Saham Asean Akhir Agustus: Indonesia Alami Koreksi Terdalam
hargasaham.id – Pasar saham Indonesia menorehkan koreksi terdalam di Asean pada penutupan perdagangan Jumat, 29 Agustus 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,53%, turun 121,59 poin, dan berada di level 7.830,49. Banyak saham yang melemah; tepatnya 630 saham mencatat penurunan, sementara 190 stagnan dan hanya 136 menguat.
Akibat pelemahan itu, kapitalisasi pasar modal Indonesia menyusut drastis mencapai Rp 195 triliun, turun menjadi Rp 14.182 triliun. Investor asing terus mencatat net sell yang memperbesar total aliran keluar menjadi Rp 50,94 triliun sejak awal tahun.
Perbandingan Performa Pasar Saham Asean: RI di Dasar, Vietnam Menjadi Jawara
Di regional Asean, penurunan IHSG ini paling tajam. Bursa lain mencatat performa berbeda. Bursa Vietnam justru mencetak penguatan tertinggi dengan kenaikan 0,48% ke level 1.680,86, dan pertumbuhan year-to-date hingga 32,69%. Di sisi lain, Singapura berhasil mencatat kenaikan 0,37% ke 4.269,70 dengan YTD positif sebesar 12,73%.
Bursa lain mencatat pelemahan, namun tak sedalam Indonesia. Thailand turun 1,08% ke 1.236,61 (YTD −11,68%), Malaysia turun 0,75% ke 1.575,12 (YTD −4,09%), dan Filipina turun 0,56% ke 6.155,57 (YTD −5,72%).
Sentimen Politik dan Faktor Moneter yang Memengaruhi
Gejolak sosial-politik domestik menjadi pemicu utama koreksi IHSG. Demonstrasi di berbagai kota menambah ketidakpastian pasar. Analis pasar modal menyatakan tren seasonal bullish kuartal IV bisa terganggu jika situasi politik tak stabil.
Namun, peluang rebound masih terbuka. Bank Indonesia memberi sinyal tambahan pelonggaran BI Rate, setelah memangkas suku bunga menjadi 5% per Agustus 2025. The Fed juga diperkirakan akan menurunkan suku bunga pada September. Selain itu, yield SBN 10-tahun turun sekitar 6,3%, sementara SRBI berada di kisaran 5,05%. Kondisi tersebut menambah daya tarik saham, terutama bank besar yang sensitif terhadap kebijakan moneter