Kekhawatiran Investor Asing Dorong IHSG Berpotensi Melemah Hari Senin
hargasaham.id – IHSG diperkirakan bergerak cenderung melemah pada perdagangan awal pekan, Senin, 1 September 2025, di tengah meningkatnya kekhawatiran investor asing. Sentimen tersebut berasal dari ketidakpastian politik domestik yang memicu potensi keluar modal investor asing. Kondisi ini menjadi fokus utama pelaku pasar yang semakin berhati-hati dalam mengambil posisi.
Sentimen Politik dan Aliran Modal Asing
Tekanan negatif terutama muncul dari dinamika politik dalam negeri. Analis Oktavianus menilai kegelisahan penanam modal asing meningkat seiring dengan situasi politik yang dinamis. Arus modal keluar tercatat mencapai sekitar Rp 1,1 triliun, menandakan penurunan kepercayaan terhadap prospek pasar saham lokal.
Ketidakstabilan politik sering menjadi pemicu utama gerakan investor asing. Faktor ini kemudian bertindak sebagai katalis yang mendorong pelemahan IHSG, seiring pelaku pasar merespons ketidakpastian jangka menengah hingga panjang.
Rentang Pergerakan IHSG Senin
Prediksi pergerakan IHSG berada dalam kisaran support 7.745 hingga resistance 7.920. Angka ini merefleksikan tekanan jual dari investor asing, sekaligus menunjukkan adanya batas bawah yang mungkin menjadi titik konsolidasi. Jika pelemahan berlanjut, resiko penurunan lebih dalam tetap terbuka.
Sektor Stabil sebagai Penahan Penurunan
Walaupun sentimen politik menekan, beberapa sektor defensif atau berbasis kebutuhan primer masih berpotensi bertahan. Barang baku dan sektor defensif diperkirakan tetap kuat, terutama karena harga emas dunia relatif tinggi di sekitar US$3.400 per ons. Kondisi ini membuat investor mengalihkan dana ke instrumen yang lebih aman, sembari menunggu arah politik dalam negeri lebih jelas.
Implikasi untuk Pelaku Pasar
Perkembangan ini menyiratkan bahwa kekhawatiran investor asing sudah tercermin dalam dinamika pasar pada awal pekan. IHSG kemungkinan melemah dalam batas wajar, namun rebound masih bisa terjadi bila stabilitas politik segera membaik. Investor disarankan mencermati sektor defensif dan harga emas global sebagai barometer sentimen.
Sementara itu, otoritas pasar perlu menjaga komunikasi dan memastikan stabilitas politik terjaga agar kepercayaan investor kembali meningkat.