hargasaham.id – Manajer dana obligasi Bryn Jones menemukan strategi inovatif bagi Menteri Keuangan Rachel Reeves untuk menutup sebagian besar defisit anggaran publik Inggris sebesar £50 miliar tanpa menaikkan pajak. Strategi ini memberi angin segar bagi jutaan rumah tangga yang khawatir atas beban pajak baru menjelang pengumuman anggaran pada 26 November 2025.
Jones, kepala pendapatan tetap di manajer kekayaan Rathbones, menyarankan pemerintah membeli kembali sejumlah obligasi Inggris yang diterbitkan selama krisis Covid-19 pada 2020. Kemudian, pemerintah dapat menerbitkan obligasi baru untuk mengganti obligasi lama tersebut. Dengan langkah ini, pemerintah mampu mengurangi utang secara signifikan dan menciptakan ruang fiskal untuk pengeluaran penting.
Pemerintah Membeli Kembali Obligasi Bunga Rendah
Jones menjelaskan, pada Mei 2020, pemerintah menerbitkan obligasi dengan kupon 0,5 persen dan jatuh tempo Oktober 2061 senilai hampir £26,5 miliar. Pada saat itu, suku bunga turun drastis menjadi 0,1 persen sehingga kupon tersebut terlihat menarik. Namun, kenaikan suku bunga hingga empat persen kini menurunkan harga obligasi tersebut menjadi sekitar £25, dan yield redemptif kotor meningkat sekitar lima persen.
Jones menyarankan pemerintah membeli kembali obligasi ini dengan diskon besar. Dengan melakukan pembelian kembali, pemerintah hanya mengeluarkan £6,6 miliar saat ini, sekaligus menghentikan pembayaran kupon rendah di masa depan. Langkah ini mengurangi utang pemerintah hampir £20 miliar.
Selanjutnya, pemerintah dapat mendanai pembelian kembali dengan menerbitkan obligasi baru senilai £6,6 miliar dengan tenor sepuluh tahun. Jones menekankan bahwa permintaan pasar untuk obligasi Inggris baru-baru ini sangat tinggi, sehingga pemerintah tidak akan menghadapi kesulitan menjualnya.
Potensi Pembelian Kembali Meningkatkan Pilihan Investor
Jones mencatat pemerintah bisa membeli kembali sepuluh obligasi berbunga di bawah 1,5 persen dengan jatuh tempo 2035–2072. Langkah ini berpotensi mengurangi utang sebesar miliaran poundsterling, bahkan hingga £130 miliar.
Ia menambahkan, investor yang membeli obligasi lama pada 2020 mungkin merasa tidak puas karena pembelian kembali dapat menimbulkan kerugian modal. Namun, pemerintah dapat menawarkan harga premium untuk membatasi kekhawatiran investor. Bahkan dengan premium, pemerintah tetap mengurangi utang secara substansial.
Selain itu, penggantian obligasi berbunga rendah dengan obligasi baru berbunga lebih tinggi memberi pilihan pendapatan menarik bagi investor, terutama mereka yang menempatkan obligasi dalam dana pensiun bebas pajak atau rekening tabungan individu. Langkah ini juga mengurangi minat investor kaya memanfaatkan obligasi berbunga rendah untuk mengoptimalkan keuntungan modal bebas pajak.
Manfaat Strategi untuk Pengelolaan Fiskal
Jones menekankan strategi ini memungkinkan pemerintah menutup sebagian besar defisit anggaran tanpa menyentuh pajak rumah tangga. Ia menambahkan, strategi ini membatasi kemampuan investor mengeksploitasi keuntungan pajak dari obligasi lama, sehingga menciptakan distribusi risiko dan keuntungan yang lebih adil.
Jones menyatakan, “Langkah ini jelas dan konkret. Pemerintah harus menghentikan saling menyalahkan dan bertindak tegas. Dengan strategi ini, kita tidak hanya mengurangi utang, tetapi juga memberi batas pada anggaran buruk bagi penabung dan investor yang bijaksana.”
Strategi Jones: Ringkas dan Efisien
Secara ringkas, strategi ini bekerja dengan tiga langkah utama:
-
Membeli kembali obligasi lama dengan kupon rendah, memanfaatkan diskon harga saat ini.
-
Menerbitkan obligasi baru dengan kupon lebih tinggi dan tenor lebih pendek.
-
Mengalokasikan penghematan utang untuk menutup defisit tanpa menaikkan pajak, sekaligus memberikan peluang pendapatan menarik bagi investor.
Dengan strategi ini, pemerintah Inggris memiliki peluang mengurangi utang miliaran pound, menjaga kepercayaan pasar, dan meminimalkan dampak fiskal terhadap masyarakat.