hargasaham.id – Matahari sore menyengat saat saya berdiri dekat pagar besi hitam tinggi yang bermotif di Vaalimaa, desa perbatasan Finlandia. Di atas pagar, kata “Zsar” terpampang dengan huruf emas tebal, diapit oleh mahkota, menarik perhatian siapa saja yang melintas. Pusat perbelanjaan mewah itu, yang dulunya dipenuhi turis Rusia setiap akhir pekan, kini sepi. Angin bertiup lembut melalui daun-daun, sementara burung-burung berkicau di pohon-pohon sekitar, menggantikan keramaian yang dahulu memenuhi jalanan.
Seberang jalan, pusat perbelanjaan Vaalimaa masih beroperasi sebagian, menawarkan produk pembersih, pakaian, dan kebutuhan rumah tangga. Pelanggan datang sedikit dan jarang, sehingga interior yang luas terasa hening. Beberapa barang tetap berada di rak sejak 2022, termasuk hiasan Natal Moomin, menandai tahun di mana segalanya berubah bagi wilayah Finlandia bagian timur ini.
Transformasi Desa dan Perbatasan
Kota perbatasan Vaalimaa dulunya menjadi salah satu pos pemeriksaan utama antara Rusia dan Finlandia. Namun setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, pusat perbelanjaan Zsar mengalami kebangkrutan hanya empat tahun setelah dibuka. Turis Rusia yang dahulu menyeberangi perbatasan untuk membeli produk luxury kini tidak datang lagi. Pemerintah Finlandia menutup perbatasan timur setelah menerima pengungsi dari Rusia, mengubah interaksi lintas negara secara drastis.
Joel Linnainmäki, peneliti di Institut Internasional Finlandia, menyatakan pemerintah Finlandia tetap waspada terhadap pergerakan Rusia di sekitar perbatasan. Ia menambahkan, “Beberapa individu mencoba menyeberang, tetapi situasi tetap terkendali. Pemerintah mengawasi semua aktivitas dengan cermat.” Pemerintah memasang pembatas jalan dan tanda peringatan untuk mengawasi dan membatasi pergerakan.
Desa-desa di sepanjang perbatasan menunjukkan jejak pengaruh Rusia. Gantungan kunci dengan huruf Kiril masih berada di rak toko, sementara bendera Ukraina tercat di kotak listrik dekat stasiun bensin Teboil, milik perusahaan minyak Rusia. Meski demikian, kendaraan jarang berhenti, dan aktivitas tetap minimal.
Kehidupan di Kurkela, Desa Dekat Rusia
Semakin dekat ke perbatasan, pengaruh Rusia semakin terasa. Finlandia membangun pagar tinggi dengan kawat berduri sepanjang sebagian besar perbatasan sepanjang 830 mil untuk menjaga keamanan. Tujuh mil selatan Vaalimaa, desa Kurkela menampilkan kehidupan masyarakat lokal yang tinggal damai beberapa yard dari perbatasan Rusia. Jalan kerikil di desa sepi, tetapi tanda peringatan mengingatkan warga tentang batas negara. Papan biru dan kuning memperingatkan bahwa petugas perbatasan memantau melalui kamera pengawas, sementara sungai yang melewati garis perbatasan menawarkan satu-satunya celah alami.
Aktivitas Militer Rusia di Dekat Perbatasan
Di sisi seberang, Rusia membangun pasukan dan infrastruktur militer sejak Februari 2025. Di Kamenka, sekitar 35 mil dari Finlandia, mereka mendirikan sekitar 130 instalasi yang menampung 2.000 tentara. Gambar satelit menunjukkan pembangunan barak, pesawat, dan fasilitas lain yang dapat mendukung operasi militer di barat laut dan perbatasan Finlandia. Ancaman terasa semakin nyata setelah drone Rusia memasuki ruang udara Polandia, memicu respons NATO.
Joel menekankan, “Rusia membangun kapasitas militer untuk menghadapi kemungkinan konflik di masa depan, meski saat ini mereka masih terikat oleh perang di Ukraina.” Ia menambahkan bahwa Finlandia harus tetap waspada terhadap potensi pergeseran pasukan Rusia setelah perang Ukraina berakhir.
Masa Depan Perbatasan yang Tidak Pasti
Meskipun perbatasan Finlandia-Rusia saat ini relatif tenang, risiko jangka menengah hingga panjang tetap ada. Joel menegaskan bahwa Finlandia bukan target utama agresi Rusia saat ini, tetapi ketidakpastian perang di Ukraina membuat wilayah ini tetap strategis. Rusia kemungkinan akan memulihkan kekuatan militernya di distrik Leningrad dan memanfaatkan lokasi perbatasan jika memiliki kapasitas di masa depan. NATO dan negara-negara Nordik perlu memantau situasi dengan seksama, karena kebijakan agresif Rusia kemungkinan tidak berubah meskipun konflik Ukraina berakhir.
Di tengah ketidakpastian ini, pusat perbelanjaan yang dahulu ramai tetap kosong, dan kehidupan desa tetap berjalan dengan kehati-hatian tinggi. Warga menyesuaikan diri dengan realitas baru, sementara Finlandia menguatkan keamanan perbatasan dan mengawasi gerak-gerik tetangganya.