Skip to content
HargaSaham
Menu
  • Blog
  • Keuangan
  • Tentang Kami
  • Tips & Saran
  • Kebijakan Privasi
Menu

Strategi Menteri Keuangan Purbaya untuk Memperbaiki dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Posted on 14/09/2025

hargasaham.id –  Pemerintah Salurkan Rp 200 Triliun ke Bank Himbara dan Syariah untuk Dorong Kredit

Pemerintah, melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu), menyalurkan dana sebesar Rp 200 triliun kepada empat anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan dua bank syariah. Langkah ini bertujuan mendorong pertumbuhan kredit sekaligus mempercepat perputaran ekonomi nasional.

Dana Berasal dari Saldo Anggaran Lebih yang Disimpan di BI

Dana tersebut berasal dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang selama ini disimpan di Bank Indonesia (BI). Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengumumkan pencairan akan dimulai pada Jumat, 12 September 2025.

Enam Bank Terima Alokasi Dana Berbeda

Purbaya menyatakan, dana tidak dibagi rata, melainkan disalurkan dengan proporsi berbeda sesuai kapasitas masing-masing bank. Lima penerima utama adalah Bank Mandiri, BRI, BTN, BNI, dan Bank Syariah Indonesia (BSI). BRI, Mandiri, dan BNI sebagai bank Himbara terbesar mendapat alokasi Rp 55 triliun masing-masing, BTN menerima Rp 25 triliun, dan BSI sebesar Rp 10 triliun.

Dana Pemerintah Mendorong Penyaluran Kredit ke Sektor Riil

Penempatan dana ini diharapkan dapat meningkatkan penyaluran kredit ke sektor riil, sehingga bank memperoleh keuntungan bunga kredit sekaligus menggerakkan roda perekonomian. Purbaya menegaskan sudah ada kesepakatan dengan bank agar dana ini tidak digunakan untuk membeli instrumen keuangan seperti Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) atau Surat Berharga Negara (SBN).

Bank Didorong Agar Tidak Menyimpan Dana Menganggur

Menurut Purbaya, bank-bank yang menerima dana ini akan “terpaksa” menyalurkan kredit agar dana tidak mengendap dan merugikan mereka sendiri. “Dengan dana yang melimpah, bank akan mencari proyek berkualitas dan menyalurkan dana agar tidak mengalami kerugian,” ujarnya.

Pemerintah Yakini Kredit Akan Meningkat Meski Pertumbuhan Ekonomi Belum Maksimal

Menteri Keuangan membantah anggapan bahwa kredit hanya akan tumbuh jika ekonomi sudah melaju kencang. Ia mencontohkan, di masa lalu pemerintah pernah menambah likuiditas secara besar-besaran, dan penyaluran kredit meningkat. Purbaya menyebut mekanisme pasar akan berjalan dengan adanya tambahan dana ini sehingga ekonomi dapat tumbuh lebih cepat.

Pemerintah Lakukan Evaluasi Berkala dan Siap Tambah Dana

Purbaya menegaskan ini merupakan percobaan awal, sehingga pemerintah akan memantau dampaknya dalam beberapa minggu ke depan. Bila perlu, dana tambahan hingga Rp 440 triliun yang masih tersimpan di BI akan disalurkan untuk mendukung pertumbuhan kredit.

Kemenkeu Beri Pendampingan pada Kementerian dengan Penyerapan Anggaran Lambat

Menanggapi lambatnya penyerapan anggaran kementerian, Purbaya menyebutkan beberapa kementerian baru masih menyesuaikan prosedur. Ia berkomitmen memberikan pendampingan dan kunjungan rutin untuk mempercepat penyerapan anggaran.

Pemerintah Tegaskan Komitmen Jaga Rasio Utang dan Fiscal Prudence

Purbaya juga menampik isu kenaikan rasio utang negara. Ia menegaskan pemerintah tetap menjaga kehati-hatian fiskal serta rasio utang saat ini. Fokus utama adalah mengoptimalkan dampak anggaran yang ada agar memberi manfaat maksimal bagi ekonomi.

Pemerintah Dapat Imbal Hasil Sekitar 4 Persen dari Penempatan Dana

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 276 Tahun 2025, dana tersebut ditempatkan dalam deposito on call konvensional dan syariah tanpa lelang selama enam bulan, dengan opsi perpanjangan. Imbal hasil yang diperoleh negara sekitar 80,476 persen dari suku bunga BI, atau setara 4,02 persen dengan BI rate 5 persen per 20 Agustus 2025.

Skema Ini Memaksa Bank Menyalurkan Kredit

Purbaya menegaskan, bank yang tidak menyalurkan dana sebagai kredit akan mengalami kerugian akibat biaya sekitar 4 persen. Dengan demikian, bank akan termotivasi untuk menyalurkan dana ke masyarakat. “Mereka pasti berpikir keras untuk menggunakan dana itu,” tutupnya.

Archives

  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025

Recent Posts

  • GMFI Terima Inbreng Aset Strategis dari Angkasa Pura Indonesia Senilai Rp 5,66 Triliun untuk Perkuat Struktur Keuangan
  • Chandra Asri Akuisisi Jaringan SPBU Esso di Singapura: Langkah Strategis Ekspansi Regional
  • Bill Gates Investasi di 4 Saham Raksasa, Ini Daftarnya
  • Jaya Real Property Setor Modal Rp107,57 Miliar ke Jakarta Tollroad Development
  • BNI Catat Laba Bersih Rp 15,12 Triliun hingga September 2025, Digitalisasi dan CASA Jadi Pendorong

Recent Comments

    Situs Terkait

    • Situs Berita - Beritakecelakaan : beritakecelakaan.id
    • Situs Berita - Hargasaham : hargasaham.id
    • Situs Berita - Beritapenipuan : beritapenipuan.id
    • Situs Berita - Emasharini : emasharini.id
    • Situs Berita - Beritakecelakaan : beritakecelakaan.com
    • Situs Berita - Beritapenipuan : beritapenipuan.com
    • Situs Berita - Infoemas : infoemas.id
    • Situs Berita - Hargasemen : hargasemen.id
    • Situs Berita - Emasnaik : emasnaik.com
    • Situs Berita - Hargasemen : hargasemen.com
    • Situs Berita - Esports : unequalledmedia.com
    • Situs Berita - Belikaca : belikaca.id
    • Situs Berita - Indonesiafashion : indonesiafashion.com
    ©2025 HargaSaham | Design: Newspaperly WordPress Theme