Saham AADI Turun Usai Cum Date, Investor Cermati Yield Dividen 6 Persen
Saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) kembali bergerak melemah pada perdagangan Kamis (20/11/2025). Emiten baru di sektor batu bara ini menutup sesi perdagangan dengan penurunan 1,59% ke Rp 7.725. Penurunan tersebut berlanjut sejak cum dividen berakhir pada Senin (17/11/2025), sehingga pergerakan harga semakin menarik perhatian pelaku pasar.
AADI Menetapkan Kurs Konversi Dividen Interim
Manajemen Adaro Andalan Indonesia menetapkan kurs tengah Bank Indonesia tanggal 19 November 2025 sebesar Rp 16.760 per dolar AS sebagai dasar konversi dividen interim. Keputusan ini membuat total dividen tunai yang akan dibagikan mencapai Rp 4,18 triliun dalam rupiah.
Sekretaris Perusahaan AADI, Ray Aryaputra, menyampaikan bahwa nilai tersebut menjadi total dana yang akan diterima pemegang saham sesuai jumlah saham beredar.
AADI Membagikan Dividen Rp 538 per Saham
AADI membagikan dividen interim untuk 7.786.891.760 saham, sehingga setiap saham memperoleh dividen Rp 538,08. Selain itu, cum dividen di pasar reguler dan negosiasi telah berakhir pada 17 November 2025. Investor yang membeli saham sebelum batas tersebut tercatat berhak menerima dividen.
Pada saat cum date, harga saham AADI naik tipis 0,57% ke Rp 8.750. Dengan harga tersebut, yield dividen mencapai sekitar 6,15%. Namun setelah cum date berakhir, saham AADI terkoreksi sekitar 11,71% selama tiga hari perdagangan berturut-turut.
Investor Mulai Mengukur Dampak Penurunan Harga
Daftar pemegang saham yang berhak menerima dividen tercatat pada 19 November 2025 pukul 16.00 WIB. Sementara itu, perusahaan akan menyalurkan pembayaran dividen pada 27 November 2025. Informasi ini membuat sebagian investor mulai menilai kembali potensi teknikal maupun fundamental saham AADI.
Analis MNC Sekuritas Menilai AADI Masih Bisa Terkoreksi
MNC Sekuritas mencatat bahwa saham AADI masih didominasi tekanan jual hingga Kamis (20/11/2025). Analis memperkirakan harga saham berpotensi turun kembali menuju area 7.550–7.675. Karena itu, mereka merekomendasikan strategi buy on weakness di level tersebut.
Target harga pertama berada di Rp 7.875, sedangkan target harga kedua berada di Rp 8.100. Analis juga menyarankan investor menetapkan stoploss di bawah Rp 7.450 untuk mengantisipasi risiko lebih dalam.
Investor Mengamati Arah Pergerakan AADI
Melihat perkembangan terbaru, investor kini memantau respons pasar setelah dividen dibagikan. Kombinasi yield yang menarik dan tekanan jual pasca cum date menjadi faktor yang menentukan arah pergerakan AADI dalam waktu dekat. Karena itu, pelaku pasar terus menimbang potensi risiko dan peluang sebelum mengambil keputusan berikutnya.
