Skip to content
HargaSaham
Menu
  • Blog
  • Keuangan
  • Tentang Kami
  • Tips & Saran
  • Kebijakan Privasi
Menu

BNI Catat Laba Bersih Rp 15,12 Triliun hingga September 2025, Digitalisasi dan CASA Jadi Pendorong

Posted on 24/10/2025

hargasaham.id – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 15,12 triliun hingga akhir September 2025. Meskipun mengalami penurunan 7,24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, pencapaian ini mencerminkan ketahanan dan efektivitas strategi transformasi BNI di tengah tantangan ekonomi global.

Pertumbuhan Kredit yang Sehat dan Berimbang

Direktur Finance & Strategy BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena, mengungkapkan bahwa penyaluran kredit BNI tumbuh 10,5% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 812,2 triliun hingga akhir September 2025. Pertumbuhan ini merata di seluruh segmen, menunjukkan portofolio kredit yang semakin sehat dan seimbang. Segmen konsumer, misalnya, mencatatkan pertumbuhan 9,6% YoY menjadi Rp 150,2 triliun, didorong oleh pembiayaan KPR, personal loan, dan kartu kredit. Sinergi dengan anak perusahaan turut memperkuat ekosistem bisnis BNI, tercermin dari pertumbuhan kredit usaha di level grup yang naik 15,3% YoY menjadi Rp 17,4 triliun.

Digitalisasi dan CASA sebagai Motor Pertumbuhan

Transformasi digital yang matang menjadi pilar utama ketahanan dan pertumbuhan berkelanjutan BNI. Pendapatan berbasis komisi tumbuh 11% YoY dan berkontribusi 30% terhadap total fee-based income BNI hingga akhir kuartal III 2025. Selain itu, CASA (Current Account Savings Account) BNI meningkat 13,3% YoY menjadi Rp 613,4 triliun, memperkuat struktur pendanaan dan menekan biaya dana, sehingga menjaga profitabilitas tetap sehat.

Keuangan Berkelanjutan dan Manajemen Risiko yang Prudent

Hingga akhir September 2025, portofolio berkelanjutan BNI mencapai Rp 192,4 triliun atau 24% dari total kredit, yang terdiri atas pembiayaan sosial-ekonomi dan pembiayaan hijau. Seluruh dana hasil penerbitan Sustainability Bond dialokasikan untuk proyek-proyek hijau yang memenuhi kriteria lingkungan, memastikan pembiayaan tidak hanya berdampak ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan.

Dari sisi manajemen risiko, BNI menunjukkan disiplin yang tinggi. Rasio kredit bermasalah (NPL gross) berada di level 2,0%, dan Loan at Risk (LAR) turun menjadi 10,4%. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) tercatat sebesar Rp 34,7 triliun, dengan rasio cakupan terhadap kredit bermasalah (NPL coverage ratio) mencapai 222,7%. Penguatan cadangan yang dilakukan secara selektif ini menegaskan komitmen BNI dalam mengantisipasi potensi risiko kredit serta menjaga ketahanan keuangan yang berkelanjutan.

Archives

  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025

Recent Posts

  • GMFI Terima Inbreng Aset Strategis dari Angkasa Pura Indonesia Senilai Rp 5,66 Triliun untuk Perkuat Struktur Keuangan
  • Chandra Asri Akuisisi Jaringan SPBU Esso di Singapura: Langkah Strategis Ekspansi Regional
  • Bill Gates Investasi di 4 Saham Raksasa, Ini Daftarnya
  • Jaya Real Property Setor Modal Rp107,57 Miliar ke Jakarta Tollroad Development
  • BNI Catat Laba Bersih Rp 15,12 Triliun hingga September 2025, Digitalisasi dan CASA Jadi Pendorong

Recent Comments

    Situs Terkait

    • Situs Berita - Beritakecelakaan : beritakecelakaan.id
    • Situs Berita - Hargasaham : hargasaham.id
    • Situs Berita - Beritapenipuan : beritapenipuan.id
    • Situs Berita - Emasharini : emasharini.id
    • Situs Berita - Beritakecelakaan : beritakecelakaan.com
    • Situs Berita - Beritapenipuan : beritapenipuan.com
    • Situs Berita - Infoemas : infoemas.id
    • Situs Berita - Hargasemen : hargasemen.id
    • Situs Berita - Emasnaik : emasnaik.com
    • Situs Berita - Hargasemen : hargasemen.com
    • Situs Berita - Esports : unequalledmedia.com
    • Situs Berita - Belikaca : belikaca.id
    • Situs Berita - Indonesiafashion : indonesiafashion.com
    ©2025 HargaSaham | Design: Newspaperly WordPress Theme