Lonjakan Bursa Asia
Harga Saham , JAKARTA – Bursa saham Asia ditutup menguat pada Rabu (23/7/2025) setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Jepang. Indeks Nikkei 225 mencatat lonjakan 3,21%, dipicu kenaikan tajam saham sektor otomotif usai tarif kendaraan dipangkas menjadi 15%. Saham Mazda Motor naik 17%, sedangkan Toyota Motor menguat 11%.
Bursa Asia lainnya turut bergerak positif. Indeks Hang Seng menanjak 1,04%, Shanghai Composite naik 0,75%, dan indeks saham Filipina menguat 0,67%. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tercatat bertambah 0,6%.
Rincian Kesepakatan Dagang AS-Jepang
Trump menyebut kesepakatan ini mencakup tarif impor 15% untuk produk asal Jepang, lebih rendah dibanding ancaman awal sebesar 25%. Perjanjian tersebut datang setelah kesepakatan serupa dengan Filipina, yang menetapkan tarif ekspor 19% ke pasar AS.
Menurut Charu Chanana, Kepala Strategi Investasi Saxo, kabar ini menjadi kejutan positif bagi investor. “Kesepakatan ini membuat Jepang terhindar dari eskalasi tarif dan memberikan dorongan jangka pendek pada bursa saham,” jelasnya.
Dampak pada Obligasi dan Nilai Tukar
Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang (JGB) tenor 10 tahun naik 8,5 basis poin ke level 1,585%. Yen bergerak relatif stabil, hanya menguat tipis 0,1% di level 146,42 terhadap dolar AS. Pasar juga menyoroti situasi politik di Jepang, termasuk spekulasi mundurnya Perdana Menteri Shigeru Ishiba setelah mengevaluasi efek dari kesepakatan dagang tersebut.
Fokus Negosiasi Dagang Global
Selain Jepang, perhatian kini beralih pada upaya AS membangun kesepakatan dengan mitra dagang lainnya. Trump mengumumkan bahwa delegasi Uni Eropa akan datang ke Washington pada Rabu untuk memulai pembahasan tarif baru. Langkah ini memicu spekulasi bahwa kerja sama dagang dengan Eropa dapat segera terwujud, meskipun ada kekhawatiran akan langkah balasan dari Brussels.
Di saat yang sama, AS dan China juga sedang menjajaki perundingan. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengonfirmasi pertemuan lanjutan di Stockholm pekan depan untuk membahas perpanjangan batas waktu negosiasi dagang yang sebelumnya ditetapkan pada 12 Agustus.
Wall Street Masih Berfluktuasi
Di pasar AS, Wall Street berakhir campuran seiring laporan laba emiten yang tertekan tarif tinggi. Saham General Motors anjlok 8,1% setelah mencatat kerugian hingga US$1 miliar. Saham RTX turun 1,6% meskipun permintaan mesin dan layanan meningkat. Investor kini menunggu laporan keuangan Tesla dan Alphabet, dua perusahaan raksasa teknologi yang menjadi motor reli pasar berbasis AI.