hargasaham.id – Dalam periode 15–19 September 2025, CGS International Sekuritas Indonesia menjadi broker dengan nilai transaksi terbesar. Nilai transaksi yang berhasil dicatat mencapai Rp 50,69 triliun. Angka tersebut naik sekitar 17,76 persen dibandingkan transaksi pekan sebelumnya. Volume perdagangannya mencapai 25,55 miliar lembar saham.
Broker Lain yang Bersaing Ketat
Di posisi kedua, Sinarmas Sekuritas membukukan transaksi senilai Rp 35,89 triliun. UBS Sekuritas Indonesia berada di urutan ketiga, mencapai Rp 24,38 triliun dengan volume 27,52 miliar lembar saham. Mandiri Sekuritas menyusul dengan nilai perdagangan sekitar Rp 24,20 triliun dan volume 29,78 miliar lembar saham.
Maybank Sekuritas Indonesia menjadi broker ke-5 dengan transaksi Rp 20,11 triliun. Kemudian Stockbit Sekuritas Digital mencatat Rp 14,87 triliun, disusul Mirae Asset Sekuritas sekitar Rp 13,65 triliun. JP Morgan Sekuritas Indonesia menempati urutan ke-8 dengan transaksi sekitar Rp 10,32 triliun. Broker lainnya dalam daftar sepuluh besar adalah Indo Premier Sekuritas dan KB Valbury Sekuritas dengan transaksi masing-masing Rp 7,66 triliun dan Rp 6,05 triliun.
Indeks dan Kondisi Pasar yang Mendukung
Sementara IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) mencetak rekor all time high di level 8.051 pada penutupan pekan tersebut. Sektor industri, teknologi, dan energi menjadi penggerak utama penguatan pasar. Kapitalisasi pasar BEI meningkat menjadi sekitar Rp 14.632 triliun, tumbuh lebih dari 3,5 persen dari pekan sebelumnya.
Frekuensi transaksi harian juga meningkat mendekati 2,13 juta kali transaksi per hari dari rata-rata sebelumnya sekitar 2,04 juta kali. Volume harian saham meningkat sekitar 25,14 persen menjadi sekitar 42 miliar lembar saham dari sekitar 33,56 miliar lembar. Pemodal asing mendominasi transaksi dengan proporsi 55 persen, sedangkan sisanya 45 persen dari investor domestik.
Implikasi & Peluang bagi Investor
Pencapaian CGS Sekuritas menunjukkan bahwa investor kini memilih broker dengan likuiditas tinggi saat pasar bergerak kuat. Broker dengan aktivitas perdagangan saham besar cenderung menarik perhatian investor asing dan domestik. Hal ini juga memicu pertumbuhan sektor-sektor yang performanya unggul seperti teknologi dan energi.
Di sisi lain, dominasi asing dalam transaksi saham memperlihatkan bahwa kepercayaan investor global terhadap pasar modal Indonesia meningkat. Namun investor domestik perlu waspada karena fluktuasi dapat terjadi jika kondisi ekonomi atau geopolitik berubah.
Bagi investor pemula, data broker teratas dan volume transaksi bisa dijadikan acuan memilih perantara yang likuid dan terpercaya. Melihat dinamika pasar pekan ini, strategi yang cermat dengan memperhatikan sektor yang tumbuh serta arus modal asing bisa menyumbang keuntungan lebih besar.