tnzahargasaham.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat (12/9) dengan menguat 1,37% ke level 7.854. Meskipun demikian, pergerakan sepanjang pekan sebelumnya penuh tekanan. Pada Senin (8/9) dan Selasa (9/9), IHSG terkoreksi lebih dari 1% setelah Presiden Prabowo Subianto mengumumkan perombakan kabinet. Investor merespons reshuffle yang melibatkan lima menteri, termasuk Menteri Keuangan, dengan aksi jual signifikan. Akibatnya, IHSG sempat turun ke 7.766 pada awal pekan.
Meskipun gejolak politik dalam negeri menekan pasar, aktivitas perdagangan justru meningkat. Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada periode 8–12 September mencapai Rp 19,42 triliun, naik 7,59% dari pekan sebelumnya di Rp 18,05 triliun per hari. Data ini menunjukkan investor domestik tetap aktif meski asing memilih keluar dari pasar.
Investor asing mencatat net sell sebesar Rp 6,59 triliun dalam sepekan, melonjak dari Rp 4,17 triliun pada pekan sebelumnya. Angka tersebut menandai aliran keluar terbesar dalam dua bulan terakhir.
Analis Melihat Peluang Penguatan IHSG
MNC Sekuritas menyoroti bahwa IHSG masih menunjukkan volume pembelian yang cukup kuat. Analis Herditya Wicaksana memperkirakan indeks berpotensi terkoreksi menuju 7.233–7.390, namun peluang rebound tetap terbuka lebar. Ia menilai, jika IHSG mampu menembus level 7.943, maka target kenaikan berada di rentang 8.022–8.102.
Herditya juga menekankan area dukungan (support) IHSG berada di 7.726 dan 7.619, sementara area ketahanan (resistance) berada di 7.943 dan 8.017. Dengan kata lain, pergerakan harga akan bergantung pada kemampuan investor mempertahankan momentum beli di level-level kritis tersebut.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas menilai fokus utama pekan ini terletak pada kebijakan moneter global. The Federal Reserve diperkirakan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,0%–4,25% dari sebelumnya 4,25%–4,50%. Keputusan ini akan dirilis pada 16–17 September waktu AS bersamaan dengan proyeksi ekonomi terbaru.
Selain The Fed, Bank of Japan, Bank of England, dan Bank of Canada juga akan menentukan arah kebijakan suku bunga. Dari sisi domestik, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16–17 September diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di 5%.
Phintraco menambahkan, jika sentimen global mendukung, IHSG berpeluang menguji level 7.980–8.000 dalam beberapa hari ke depan. Proyeksi ini memberi sinyal optimisme bahwa pasar dapat kembali solid meski tekanan politik dan aksi jual asing masih berlangsung.
Saham Penekan dan Penguat IHSG Sepanjang Pekan
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, volume perdagangan saham menurun 9,88% menjadi 33,56 miliar lembar dari 37,23 miliar lembar pada pekan sebelumnya. Kapitalisasi pasar juga menyusut dari Rp 14.211 triliun menjadi Rp 14.130 triliun.
Sejumlah saham unggulan justru menjadi penekan IHSG. Saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) menanggung beban terberat dengan kontribusi negatif 23,19 poin setelah turun 6,62%. Sementara itu, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) ikut menekan IHSG sebesar 14,76 poin karena melemah 3,63%. Adapun Bank Mandiri (BMRI) menambah tekanan dengan koreksi 3,42% yang berimbas pada beban 14 poin terhadap indeks. Saham lain seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), hingga PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) ikut memperlemah IHSG.
Daftar lengkap saham top laggards meliputi:
-
DCII: turun 6,62%, memberatkan 23,19 poin.
-
DSSA: turun 3,63%, memberatkan 14,76 poin.
-
BMRI: turun 3,42%, memberatkan 14 poin.
-
TLKM: turun 1,59%, memberatkan 5,70 poin.
-
PANI: turun 8,88%, memberatkan 5,60 poin.
-
BBCA: turun 0,94%, memberatkan 5,35 poin.
-
TPIA: turun 2,77%, memberatkan 5,06 poin.
-
SMMA: turun 3,7%, memberatkan 4,79 poin.
-
GOTO: turun 3,39%, memberatkan 4,29 poin.
-
CUAN: turun 6,54%, memberatkan 4,11 poin.
Di sisi lain, sejumlah saham unggulan memberi kontribusi positif bagi IHSG. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi pendorong utama dengan tambahan 29,66 poin berkat kenaikan 4,5%. Selanjutnya, PT Astra International Tbk (ASII) menambah 7,76 poin setelah naik 3,18%. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menguat 3,43% dan memberi dorongan 5,34 poin. Saham lain yang mendukung indeks meliputi PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), hingga PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).
Daftar saham top leaders meliputi:
-
BBRI: naik 4,5%, mendukung 29,66 poin.
-
ASII: naik 3,18%, mendukung 7,76 poin.
-
BBNI: naik 3,43%, mendukung 5,34 poin.
-
BRPT: naik 2,73%, mendukung 3,73 poin.
-
UNTR: naik 4,44%, mendukung 3,59 poin.
-
AMMN: naik 1,24%, mendukung 3,13 poin.
-
AMRT: naik 3,37%, mendukung 3,01 poin.
-
SRAJ: naik 9,42%, mendukung 2,75 poin.
-
MBMA: naik 7,94%, mendukung 2,63 poin.
-
BYAN: naik 0,83%, mendukung 2,60 poin.
Dengan demikian, meskipun aksi jual asing mencapai Rp 6,6 triliun, sejumlah saham unggulan tetap menjaga momentum IHSG. Investor kini menanti arah kebijakan bank sentral global dan respons pasar terhadap dinamika politik domestik untuk menentukan langkah berikutnya.