IHSG Berpeluang Menguat ke Level 8.025–8.102 Kamis Ini, Simak Rekomendasi Saham BRMS, BRPT, SMBR & TKIM
hargasaham.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat kembali ke rentang 8.025–8.102 pada perdagangan kamis (21 Agustus 2025), menyusul keputusan Bank Indonesia (BI) yang melakukan pelonggaran moneter dengan menurunkan suku bunga acuannya.
Rebound IHSG: Alasan dan Proyeksi Teknis
Pada perdagangan Rabu, IHSG ditutup menguat 1,03% ke level 7.943, dan sekaligus menorehkan rekor penutupan tertingginya hai itu. Oleh karena itu, analis MNC Sekuritas memperkirakan indeks ini kini sedang melanjutkan wave kenaikan dari wave (3), sehingga masih ada ruang teknikal untuk naik hingga kisaran 8.025–8.102. Namun demikian, mereka juga menegaskan adanya risiko koreksi jangka pendek menuju 7.815–7.831, jika tekanan jual datang secara tiba-tiba. Dengan demikian, support penting diperkirakan berada pada 7.800 dan 7.680, sedangkan resistance berada dalam batas antara 8.008 dan 8.103.
Saham Rekomendasi: Siapa yang Layak Diwaspadai?
Seiring potensi rebound IHSG, MNC Sekuritas merekomendasikan strategi buy on weakness terhadap saham-saham berikut:
-
BRMS – Saat ini konsolidasi dan diprediksi berada di wave [iii] dari wave C. Area beli: 460–476; target harga: 498 dan 520; stop-loss: di bawah 458.
-
BRPT – Sudah naik sekitar 5,38%, diperkirakan memasuki wave [v] dari wave 5. Entri di 2.260–2.290, target 2.530 dan 2.750, dan stop-loss di bawah 2.21.
-
SMBR – Naik 3,33%, diperkirakan memulai wave 1 dari wave (1). Area beli: 298–302, target: 326 dan 342, stop-loss di bawah 286.
-
TKIM – Terkoreksi 1,02%, tetapi dianggap berada di wave [iv] dari wave C. Entry di 6.775–7.075, target: 7.625 dan 7.900, dan stop-loss di bawah 6.375.
Sentimen Makro: Kebijakan BI Mendukung Aksi Harga
Seiring dengan itu, pelonggaran kebijakan moneter oleh BI dinilai bisa mendorong permintaan kredit dan keselamatan sektor perbankan. Bahkan analis Mirae Asset mencatat bahwa sektor perbankan berpotensi meraih suntikan positif dari ekspansi kredit dan konsumsi masyarakat. Dengan demikian, sentimen makro kondusif ini memperkuat landasan teknikal bagi IHSG untuk melanjutkan tren kenaikan.
Strategi Bijak Menyikapi Pasar Volatil
Karena itu, investor disarankan melakukan strategi agresif namun terukur, seperti buy on weakness di saham-saham pilihan. Meski begitu, penetapan titik stop-loss sangat penting untuk menghadapi koreksi jangka pendek. Selain itu, diversifikasi portofolio memungkinkan mitigasi kerugian jika tren semakin berbalik, terutama bila IHSG gagal menembus level 8.025–8.102 dan justru terkoreksi tajam. Dengan demikian, pengelolaan risiko tetap menjadi kunci keberhasilan investasi.