HARGASAHAM.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025, naik 0,91% ke level 6.900,12. Lonjakan ini tercatat sebagai salah satu penguatan terbesar dalam pekan ini. Volume transaksi mencapai 25,4 miliar saham, dengan nilai transaksi harian senilai Rp 12,3 triliun. Dari seluruh saham yang diperdagangkan, 240 saham mengalami kenaikan, sementara 150 saham turun, dan 75 saham stagnan.
Sentimen positif dari laporan ekonomi domestik yang stabil turut menopang kenaikan IHSG. Investor tetap optimis karena data inflasi terkendali dan pertumbuhan sektor industri yang mulai membaik. Selain itu, aksi beli dari investor asing memberi tambahan dorongan bagi pasar.
Saham Blue Chip dan Sektor Unggulan
Penguatan IHSG banyak didorong oleh kinerja saham blue chip. PT Astra International Tbk (ASII) naik 2,5% setelah kinerja kuartal ketiganya lebih baik dari perkiraan analis. Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 1,8%, didorong oleh pertumbuhan kredit dan pendapatan bunga bersih. Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menguat 1,5% seiring permintaan konsumen yang stabil pada produk sehari-hari.
Sektor energi dan infrastruktur juga mencatatkan kinerja positif. Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 3,2% karena meningkatnya kebutuhan energi domestik. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik 2,8% seiring dengan proyek pembangunan jalan tol yang terus berjalan. Kinerja sektor ini menjadi motor penggerak IHSG di tengah tekanan dari sektor lain.
Tekanan di Sektor Teknologi dan Properti
Meski sebagian besar pasar menguat, sektor teknologi dan properti mengalami tekanan jual. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 1,2%, sementara PT Ciputra Development Tbk (CTRA) turun 1,5%. Aksi ini dipicu oleh profit taking investor setelah kenaikan beberapa minggu terakhir.
Tekanan di sektor ini tidak mengurangi optimisme pasar karena investor menilai penurunan bersifat sementara. Analisis teknikal menunjukkan bahwa saham teknologi masih berada di zona suport yang sehat, sehingga peluang rebound tetap terbuka.
Prospek IHSG dan Strategi Investor
Penguatan IHSG pada Jumat mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia. Investor dianjurkan memantau perkembangan ekonomi domestik, termasuk data inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan industri. Laporan keuangan kuartal ketiga tahun 2025 akan menjadi penentu arah pergerakan indeks selanjutnya.
Selain itu, pergerakan dolar AS, kondisi global, dan harga komoditas utama seperti minyak dan batu bara dapat memengaruhi IHSG. Investor disarankan menjaga portofolio seimbang dengan menempatkan sebagian dana pada saham defensif seperti konsumer, energi, dan infrastruktur. Strategi ini dinilai efektif untuk menghadapi volatilitas pasar.
Secara keseluruhan, IHSG menutup perdagangan pekan ini dengan tren positif. Kenaikan indeks didukung oleh saham-saham unggulan dan sentimen ekonomi yang stabil, meski tekanan pada beberapa sektor tetap harus diwaspadai. Investor yang cermat dapat memanfaatkan momentum ini untuk mengambil peluang jangka pendek maupun menengah.