HARGASAHAM.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan mingguan sebesar 0,23% pada pekan yang berakhir Jumat, 3 Oktober 2025. Penutupan IHSG berada di level 6.900,12, mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek ekonomi domestik. Selama sepekan, volume transaksi harian rata-rata mencapai 25,4 miliar saham, dengan nilai transaksi harian sekitar Rp 12,3 triliun. Sebanyak 240 saham mengalami kenaikan, sementara 150 saham mengalami penurunan, dan 75 saham stagnan.
Kapitalisasi Pasar BEI Mencapai Rp15.079 Triliun
Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan tercatat mencapai Rp 15.079 triliun, mencerminkan pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Angka ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia meskipun terdapat tantangan global. Kinerja positif ini didorong oleh sektor-sektor unggulan seperti energi, infrastruktur, dan konsumer.
Saham Unggulan Penggerak IHSG
Beberapa saham unggulan menjadi pendorong utama kenaikan IHSG. Saham PT Astra International Tbk (ASII) mengalami kenaikan sebesar 2,5%, didorong oleh hasil kinerja kuartal ketiga yang melebihi ekspektasi pasar. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga mencatatkan kenaikan 1,8%, seiring dengan pertumbuhan kredit dan pendapatan bunga bersih yang stabil. Selain itu, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menguat 1,5%, didorong oleh permintaan konsumen yang konsisten pada produk sehari-hari.
Sektor Energi dan Infrastruktur Menunjukkan Kinerja Positif
Sektor energi dan infrastruktur turut memberikan kontribusi positif terhadap penguatan IHSG. Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 3,2%, seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi domestik. Saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) juga mencatatkan kenaikan 2,8%, didorong oleh kelanjutan proyek pembangunan jalan tol yang strategis. Kinerja positif kedua saham ini mencerminkan optimisme pasar terhadap sektor infrastruktur dan energi.
Tekanan pada Sektor Teknologi dan Properti
Meski sebagian besar sektor menguat, sektor teknologi dan properti mengalami tekanan jual. Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 1,2%, sementara saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) turun 1,5%, akibat aksi ambil untung (profit taking) investor. Namun, penurunan ini tidak mengurangi optimisme pasar secara keseluruhan, karena sektor-sektor lain masih menunjukkan kinerja yang solid.
Prospek IHSG dan Strategi Investasi
Melihat prospek ke depan, IHSG diperkirakan akan terus dipengaruhi oleh faktor domestik dan global. Investor disarankan untuk memantau perkembangan ekonomi domestik, termasuk data inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan industri. Selain itu, pergerakan dolar AS, kondisi global, dan harga komoditas utama seperti minyak dan batu bara dapat memengaruhi IHSG. Diversifikasi portofolio dengan menempatkan dana pada saham-saham unggulan di sektor energi, infrastruktur, dan konsumer dapat menjadi strategi yang bijak untuk menghadapi volatilitas pasar.
Secara keseluruhan, penguatan IHSG pada pekan ini mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia. Meskipun terdapat tantangan di beberapa sektor, sentimen positif dari sektor-sektor unggulan memberikan dorongan bagi indeks untuk terus menguat.