hargasaham.id – Jakarta – Investor langsung merespons positif pergerakan pasar pada Senin (15/9/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak sejak pembukaan, naik 50,67 poin atau 0,67% ke posisi 7.909,31 pada pukul 09.00 WIB. Tren penguatan ini memperpanjang momentum positif setelah IHSG menutup perdagangan Jumat (12/9/2025) di level 7.854,06 dengan kenaikan 1,37%.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar, menilai IHSG masih bergerak dalam jalur optimistis. Menurutnya, indeks akan bermain di kisaran 7.712 – 7.936 pada perdagangan Senin. Sinyal teknikal juga memperkuat sentimen optimis, terutama karena MACD menampilkan histogram hijau dan garis sinyal yang terus mengarah ke atas.
Meskipun demikian, Tasrul tetap menekankan kewaspadaan. Indikator momentum seperti MFI di 92,39 dan RSI di 91,72 sudah menunjukkan kondisi jenuh beli. Dengan demikian, investor harus disiplin menjaga batas cut loss di area support 7.712 agar tidak terjebak koreksi tajam. Strategi terbaik adalah memanfaatkan kenaikan menuju resistance 7.885 hingga 7.936 untuk melakukan aksi ambil untung secara bertahap.
Saham SRTG Berpotensi Rebound di Area Support
Perhatian investor juga tertuju pada saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Saham ini menutup perdagangan Jumat (12/9/2025) di level 1.925 setelah bergerak dalam rentang 1.920–1.990. Pada awal perdagangan Senin, harga langsung dibuka di Rp 1.930.
Tasrul menjelaskan bahwa indikator teknikal jangka menengah menunjukkan tren moderat. Data mencatat nilai r-squared 0,685 dengan correlation 0,881, sedangkan Beta 1,519 menggambarkan volatilitas lebih tinggi dibandingkan pasar. Selain itu, Z-Score 1 dan slope 4,40 menandakan harga bergerak mendekati rata-rata historis.
Meskipun tekanan jual asing masih cukup terasa, peluang rebound tetap terbuka. Hal ini terlihat dari indikator momentum yang sudah masuk area oversold, dengan RSI hanya 10,58 dan MFI di 29,86. Strategi terbaik adalah menunggu konfirmasi rebound di sekitar support 1.860–1.900. Apabila konfirmasi muncul, investor bisa mengincar target resistance di 1.990 hingga 2.030 dengan disiplin menjaga cut loss di bawah 1.860.
DKFT Menunggu Konfirmasi Penguatan dari Support
Saham PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) bergerak datar pada Jumat (12/9/2025) di level 685. Harga ini masih berada di bawah garis tren 790 dan hanya selisih tipis dari support 655. Pada perdagangan Senin, DKFT dibuka di level Rp 695.
Tasrul melihat tren jangka menengah DKFT masih cukup solid. R-squared mencapai 0,913 dan correlation 0,924 yang menandakan konsistensi tren kuat. Beta 1,175 juga memperlihatkan volatilitas lebih tinggi dibanding IHSG. Walau demikian, indikator momentum masih lemah. MACD tetap negatif, sementara RSI 36,05 dan MFI 35,29 mendekati level oversold.
Dengan kondisi ini, peluang terbaik datang dari strategi menunggu rebound di sekitar support 655–675. Jika harga berhasil memantul, investor bisa menargetkan resistance 705 hingga 720. Namun, disiplin cut loss di bawah 655 mutlak diperlukan agar risiko tetap terkendali.
ANTM Menunjukkan Sinyal Akumulasi di Area Support
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatat kenaikan signifikan pada Jumat (12/9/2025). Saham ini naik 2,95% dan menutup perdagangan di level 3.490 setelah bergerak di rentang 3.420–3.520. Pada awal perdagangan Senin, ANTM kembali dibuka di harga 3.490.
Tasrul menegaskan bahwa tren ANTM masih berada dalam kanal naik. Garis tren berada di 3.512, sementara indikator teknikal menunjukkan r-squared 0,810 dengan slope 13,94 yang menandakan tren naik cukup tajam. Beta 0,866 juga memperlihatkan volatilitas relatif lebih rendah dibanding IHSG.
Namun, indikator momentum memperlihatkan tanda pelemahan. Histogram MACD berwarna merah tipis, RSI turun ke 35,37, dan MFI menyentuh 37,00. Meskipun tekanan jual masih terasa, kondisi ini justru membuka peluang akumulasi. Investor bisa mulai mengumpulkan saham di area support 3.360–3.420 dengan target resistance 3.530–3.580. Disiplin cut loss di bawah 3.360 akan menjaga posisi tetap aman.
Secara keseluruhan, IHSG memulai pekan dengan nada optimistis meskipun beberapa indikator menunjukkan jenuh beli. Saham-saham pilihan seperti SRTG, DKFT, dan ANTM menawarkan peluang berbeda, mulai dari strategi menunggu rebound hingga akumulasi terbatas. Investor sebaiknya tetap disiplin mengikuti level support dan resistance agar strategi perdagangan berjalan efektif serta risiko tetap terkendali.