hargasaham.id – Pada perdagangan sesi pertama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis, 23 Oktober 2025, tercatat mengalami penurunan sebesar 0,36% atau 29,28 poin, berakhir di level 8.208. Meskipun IHSG terkoreksi, sejumlah saham afiliasi pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad, yang dikenal sebagai Haji Isam, justru mencatatkan lonjakan harga yang signifikan.
IHSG Terkoreksi Tipis, Saham Haji Isam Justru Melonjak
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa pada sesi pertama tersebut, sebanyak 318 saham menguat, 332 saham terkoreksi, dan 157 saham tidak bergerak. Nilai transaksi saham mencapai Rp 13,78 triliun dengan volume 16,13 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1,46 juta kali. Kapitalisasi pasar IHSG pada sesi I hari ini mencapai Rp 15.154 triliun.
Sementara itu, saham-saham yang terafiliasi dengan Haji Isam mengalami lonjakan harga yang signifikan. PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) tercatat naik 25% ke Rp 3.900, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) melonjak 19,96% ke Rp 15.025, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) juga naik 25% ke Rp 540, dan PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) melesat 24,87% ke Rp 2.410.
Saham Afiliasi Haji Isam Catatkan Kenaikan Signifikan
Saham-saham yang terafiliasi dengan Haji Isam, seperti JARR, PGUN, FAST, dan TEBE, menunjukkan performa yang luar biasa pada sesi pertama perdagangan hari ini. JARR, yang bergerak di sektor agribisnis, mengalami kenaikan harga yang signifikan. PGUN, yang fokus pada bisnis perkebunan dan pengolahan kelapa sawit terpadu, juga mencatatkan lonjakan harga yang signifikan. FAST, yang bergerak di sektor restoran cepat saji, dan TEBE, yang bergerak di sektor distribusi barang, turut mencatatkan kenaikan harga yang signifikan.
Analisis Penyebab Lonjakan Saham Afiliasi Haji Isam
Lonjakan harga saham-saham afiliasi Haji Isam dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, kinerja keuangan yang positif dari perusahaan-perusahaan tersebut dapat meningkatkan minat investor. Kedua, adanya sentimen positif dari pasar terhadap sektor-sektor yang digeluti oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Ketiga, strategi bisnis yang efektif dan efisien yang diterapkan oleh manajemen perusahaan.
Meskipun IHSG secara keseluruhan mengalami penurunan, saham-saham afiliasi Haji Isam menunjukkan bahwa sektor-sektor tertentu masih memiliki prospek yang cerah. Investor disarankan untuk melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi, mengingat volatilitas pasar yang tinggi.
