IHSG Sesi I Menguat 0,3% — Apakah Rebound Menuju Level 8.000 Masih Terbuka?
hargasaham.id – Pada perdagangan hari Rabu, 27 Agustus 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan sebesar 0,3%, naik 23,53 poin menjadi 7.929,29 pada penutupan sesi pertama. Momentum ini dipicu spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed dan rebalancing MSCI yang menarik minat pasar domestik.
Ringan Tapi Berarti: Sentimen yang Mengiringi Penguatan
Penguatan IHSG ini terimbas dari optimism investor terkait potensi pelonggaran kebijakan moneter global. Aliran masuk modal asing yang masih stabil turut mendukung momen rebound, sementara kebijakan longgar Bank Indonesia ikut memperbaiki sentimen pasar. Analis menyoroti area teknikal, dengan potensi tekanan jual jika IHSG gagal menembus resistansi psikologis 8.000.
Saham Pilihan dan Sektor Unggulan
Para analis memfokuskan perhatian pada saham-saham sektor keuangan dan komoditas yang sensitivitasnya tinggi terhadap risiko suku bunga. Beberapa emiten menjadi sorotan, termasuk nama-nama seperti BMRI, BUKA, BUMI, dan GJTL, yang sudah mulai menyusun strategi buy on weakness sebagai antisipasi terhadap penguatan lanjutan.
Selain itu, rebalancing MSCI yang mulai berlaku hari ini membuka potensi pergerakan signifikan pada saham yang baru masuk atau keluar indeks seperti DSSA, CUAN, dan ADRO. Investor di lapangan memperhitungkan potensi lonjakan harga jangka pendek akibat gelombang pembelian dari reksa indeks global.
Catatan Teknikal: Waspada Level Resistance dan Support
Beberapa institusi seperti MNC Sekuritas menilai saat ini IHSG sedang memasuki fase konsolidasi, dengan resistance kuat pada rentang 8.025–8.102 dan support berada di kisaran 7.815–7.831. Jika indeks mampu menahan tekanan di atas level support, maka peluang penguatan menuju target 8.000 akan terbuka. Namun, bila tekanan jual kembali muncul, koreksi ringan bisa menjadi opsi mitigasi risiko.
Investor jangka pendek sebaiknya menetapkan stop loss ketat dan mencermati sinyal teknikal seperti volume serta pola candle saham.