hargasaham.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah pada 20 Oktober 2025, menembus level 8.000 poin. Capaian ini mengejutkan banyak pihak, termasuk Presiden Joko Widodo, yang menyebutnya sebagai “di luar dugaan” dan hasil dari kerja keras para menteri ekonomi.
Perjalanan IHSG Menuju Level 8.000
Sejak Prabowo Subianto menjabat sebagai Presiden pada Oktober 2024, IHSG mengalami fluktuasi signifikan. Pada April 2025, IHSG sempat turun sekitar 24% akibat volatilitas pasar global dan ketegangan geopolitik. Namun, sejak pertengahan tahun, IHSG menunjukkan tren positif, didorong oleh aliran modal asing yang masuk dan optimisme investor terhadap kebijakan ekonomi pemerintah.
Sentimen Positif dan Faktor Pendorong
Beberapa faktor yang mendukung kenaikan IHSG antara lain:
-
Stabilitas Politik: Pemerintahan yang stabil dan kebijakan pro-investasi meningkatkan kepercayaan investor.
-
Kebijakan Ekonomi yang Mendukung: Langkah-langkah pemerintah dalam reformasi struktural dan stimulus fiskal memperkuat perekonomian domestik.
-
Aliran Modal Asing: Masuknya investasi asing memberikan likuiditas tambahan dan mendukung kenaikan harga saham.
Tantangan dan Risiko yang Perlu Diwaspadai
Meskipun IHSG mencatatkan rekor, tantangan tetap ada:
-
Volatilitas Global: Ketegangan geopolitik dan kebijakan moneter negara maju dapat mempengaruhi pasar.
-
Inflasi dan Suku Bunga: Kenaikan inflasi dan suku bunga dapat menekan daya beli dan kinerja perusahaan.
-
Ketidakpastian Politik Domestik: Isu-isu politik dalam negeri berpotensi menurunkan kepercayaan pasar.
